TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima harimau Sumatera bernama Wira yang dihibahkan Taman Safari Indonesia kepada Kebun Binatang Surabaya. Serah-terima Wira digelar di depan kandang harimau Kebun Binatang Surabaya antara Risma dan Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang. “Prosesnya ini sudah lama, sejak lima bulan lalu. Tapi, karena masalahnya adalah administrasi, maka saya sendiri yang mengurusnya,” kata Risma kepada wartawan setelah proses serah-terima, Minggu, 27 September 2015.
Risma mengatakan, karena sangat langka, proses perizinan pemindahan Wira dilakukan langsung oleh Direktorat Jenderal Kehutanan di Jakarta. Beberapa waktu lalu, dia berinisiatif menanyakan rencana hibah, dan ternyata Dirjen Kehutanan telah meneken perizinan tersebut. “Baru sekarang dikirim ke KBS ini,” ujar Risma.
Risma memastikan seluruh proses administrasi kepindahan Wira sudah beres. Hibah ini melibatkan BKSD Jawa Barat, BKSDA Jawa Timur, hingga pemerintah pusat. Dia memastikan status pemindahan ini ialah hibah. “Ini diberikan oleh TSI, bukan barter,” tuturnya.
Menurut Risma, Wira sangat penting bagi Kebun Binatang Surabaya yang memerlukan seekor harimau jantan untuk membuahi harimau-harimau betina. Wira juga dinilai sebagai pejantan yang paling bagus lantaran hasil kawin silang antara harimau betina bernama Cicik dan pejantan bernama Imron. Cicik, kata Risma, merupakan harimau yang besar di hutan, sehingga memiliki naluri asli dan liar. “Jadi genetik Wira ini bagus,” ucapnya.
Dengan datangnya Wira, maka total harimau di KBS berjumlah sepuluh ekor, yakni enam betina dan empat jantan. Namun sembilan harimau yang selama ini ada merupakan saudara kandung, sehingga pihak KBS menghindari inses (kawin sedarah). “Semoga Wira bisa membuntingi salah satu harimau betinanya,” kata Risma.
Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang mengatakan Wira akan genap berusia 6 tahun pada 27 Desember 2015. Hibah itu, kata dia, merupakan salah satu program pembaruan genetik. Jansen berharap harimau Sumatera tersebut bisa berkembang biak di KBS. “Tinggal nanti kami akan laporkan ini kepada Kementerian Kehutanan, karena ini hibah,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH