TEMPO.CO, Karawang - Presiden Joko Widodo tak menampik kemungkinan pemerintah Indonesia akan melayangkan nota protes kepada pemerintah Arab Saudi menyusul terjadinya tragedi Mina. Namun keputusan mengenai nota protes baru akan dibuat setelah seluruh proses penyelidikan selesai dilakukan. "Nanti setelah selesai semuanya. Ini kan masih dalam proses," kata Jokowi di Karawang, Ahad, 27 September 2015.
Jokowi menegaskan hingga saat ini ia belum berkomunikasi secara pribadi dengan Raja Salman bin Abdulaziz. "Sampai selesai dulu, identifikasi selesai, data yang wafat selesai, baru bicara soal itu," ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah, kata Jokowi, hingga saat ini juga belum berhasil mengidentifikasi penyebab tragedi Mina. Menurut dia, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin kini masih berada di Arab Saudi untuk terus memantau situasi dan kondisi terkini. "Penyebab insiden belum, masih simpang siur juga," kata Jokowi.
Hingga tadi pagi presiden menerima laporan bahwa 19 WNI telah meninggal dalam tragedi Mina. Kemarin malam, kata Jokowi, jumlah yang meninggal mencapai 14 orang. Pemerintah Arab Saudi mencatat korban meninggal terbanyak berasal dari Iran, yaitu 136 orang. Sedangkan anggota jemaah asal Maroko yang meninggal mencapai 87 orang.
Adapun kantor berita Prancis, Agence France Presse, melaporkan korban meninggal lainnya, yaitu 20 orang asal Kamerun, 19 orang asal Nigeria, 18 orang asal India, dan 14 orang asal Mesir. Selain itu, sebanyak 11 orang asal Chad, 9 orang asal Pakistan, 8 orang Somalia, 7 orang asal Algeria, 5 jemaah asal Senegal, dan 4 orang asal Tanzania. Otoritas setempat juga menyatakan warga Kenya meninggal dalam tragedi yang terjadi pada 24 September 2015 tersebut.
ANANDA TERESIA