TEMPO.CO , Bandung:Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Hening Widiatomoko mengatakan, salah satu warga Indonesia yang menjadi Anak Buah Kapal yang tenggelam di perairan Taiwan diduga bernama Sanip, 34 tahun, warga Desa Ciparagejaya RT08/RW02, Karawang. “Dia diduga korban,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 21 September 2015.
Hening mengatakan, informasi itu diperolehnya saat anak buahnya mengecek soal TKI yang menjadi korban tabrakan kapal di Taiwan itu pada BNP2TKI. Hanya, dia mengaku, belum tahu rincinya. “Kami masih menunggu informasi yang ‘clear’ dari Kementerian Luar Negeri,” kata dia.
Menurut Hening, dari data yang diperolehnya, Sanip resmi tercatat sebagai Tenaga Kerja Indonesia yang legal. “Alamatnya jelas, PTKIS juga ada. Kalau legal lebih mudah mengurusnya karena alamatnya jelas dan penangungjawabnya juga jelas,” kata dia.
Dari data yang diperolehnya, Sanip bekerja sebagai fisherman atau nelayan dengan negara tujuan Taiwan. Dia tercatat TKI dari PPTKIS Arafah Bintang Perkasa, dengan agensi Double Rich manpower Resource Advisor Co. Ltd di Taiwan.
Sebelumnya, baru seorang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang sudah ditemukan tewas, serta tiga lain masih hilang bersama kapten kapal berkewarganegaraan Taiwan dan empat ABK asal Cina. Mereka hilang setelah kapal mereka tenggelam karena bertabrakan dengan kapal kargo, Jumat, 18 September 2015.
"Seorang ABK asal Indonesia dipastikan tewas akibat kapal tempatnya bekerja tenggelam di lepas pantai Taoyuan, Taiwan utara, setelah bertabrakan dengan sebuah kapal kargo pada Jumat kemarin," kata penjaga pantai, seperti dilansir situs Focus Taiwan, Sabtu, 19 September 2015.
Jenazahnya ditemukan sekitar 4,9 mil laut dari lokasi tabrakan. Korban dipastikan salah satu ABK Indonesia setelah identitasnya dicek ke Pelabuhan Tamsui.
Delapan nelayan lain, termasuk kapten kapal, masih belum ditemukan. Upaya pencarian masih diteruskan.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.48, saat kapal nelayan berbobot 48 ton, Shih Hui No. 31, bertabrakan dengan kapal kargo berbobot 8.100 ton, Asia Cement No. 2, di lokasi 6 mil laut barat daya Pelabuhan Ikan, Chuwei, Taoyuan, Taiwan.
AHMAD FIKRI