Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TRAGEDI CRANE JATUH: Enak Ya Kalau Ibu Meninggal di Mekah

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Raja Salman bin Abdulaziz, mengunjungi Masjidil Haram sehari setelah terjadinya kecelakaan crane jatuh, di Mekah, Arab Saudi, 12 September 2015.  REUTERS/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court
Raja Salman bin Abdulaziz, mengunjungi Masjidil Haram sehari setelah terjadinya kecelakaan crane jatuh, di Mekah, Arab Saudi, 12 September 2015. REUTERS/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Jemaah asal Sumatera Barat, Nurhayati Rasad Usman, 65 tahun, wafat akibat robohnya crane di Masjidil Haram, Mekah. Warga Jorong Banda Tangah, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, itu sempat menyatakan keinginannya meninggal di Tanah Suci.

Putri ketiga Nurhayati, Yosi Agriani, 31 tahun, mengenang, ibunya pernah menonton televisi yang menyiarkan kabar calon haji meninggal di Tanah Suci. Saat itu ibunya menyatakan ingin juga wafat di sana. "Kata ibu saat itu, ‘enak ya meninggal di Mekah. Kalau ibu di sana, pengen juga meninggal di sana’," kata Yosi kepada Tempo, Senin, 14 September 2015.

Yosi mengetahui ibunya meninggal, setelah adanya telepon dari ketua rombongan kelompok terbang 004 embarkasi Padang, Sabtu, 12 September 2015, pukul 23.20 WIB. "Katanya, ibu dimakamkan Sabtu malam setelah isya waktu setempat di Makkah," ujarnya.

Sebelumnya, Yosi dan keluarga tak memiliki firasat apa pun mengenai peristiwa tragis yang menimpa ibunya. Malah saat akan berangkat, Nurhayati tampak bahagia dan ceria. Yosi terakhir berkomunikasi dengan ibunya sepekan sebelum peristiwa nahas itu terjadi. Saat itu, ibunya mengatakan senang dan sehat di Mekah.

"Tak ada bilang yang lain. Makanya kami tak ada firasat sebelum ibu wafat," ujar Yosi. Nurhayati merupakan jemaah kloter 004 embarkasi Padang. Nurhayati meninggalkan tiga orang anak dan tujuh orang cucunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Efrizal mengatakan, ada lima jemaah calon haji asal embarkasi Padang yang menjadi korban jatuhnya crane. Satu orang wafat dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Empat korban yang mengalami luka-luka adalah, Tri Murti Ali, 65 tahun, kloter Padang 003 asal Kabupaten Solok; Zulfitri Zaini Haji (56), kloter Padang 003 asal Kabupaten Solok; dan Zainiwarti Munaf Umma (64) kloter Padang 004 asal Kota Bukittinggi.

Sedangkan satu korban lain asal Bengkulu adalah Ali Sabri Salamun, 51 tahun, kloter 007. "Informasi yang kita terima, tiga jemaah masih dalam perawatan. Satu jemaah asal Bengkulu itu sudah kembali ke hotel," ujarnya.

ANDRI EL FARUQI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

2 hari lalu

Masjid Muhammadan di Pasar Gadang, Kota Padang. Masjid tersebut dibangun oleh etnis India yang datang bersama tentara Inggris. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.


Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

4 hari lalu

Masjid Raya Sumatera Barat. Foto : Pemkot Padang
Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.


Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

6 hari lalu

Lemang. TEMPO/Febrianti
Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

Kota Padang memiliki beberapa lokasi untuk berburu takjil Ramadan, antara lain di Pasar Baru tak jauh dari Kampus Unand dan Politeknik Negeri Padang.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

7 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

9 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

14 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

15 hari lalu

Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

Kegiatan juga diisi dengan pelantikan pengurus FORSEPSI Kota Padang


Kemenag Salurkan 34 Ribu Mushaf Al-Qur'an dan Surah Yasin

15 hari lalu

Pengunjung melihat Al Quran pada Gebyar Nuzulul Quran di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa 11 April 2023. Gebyar Nuzulul Quran tersebut menampilkan sembilan mushaf fenomenal yang saat ini menjadi koleksi Bayt Al-Quran Kementerian Agama. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Kemenag Salurkan 34 Ribu Mushaf Al-Qur'an dan Surah Yasin

Jumlah tesebut masing-masing terdiri atas 17 ribu Mushaf Al-Qur'an dan 17 ribu Surah Yasin.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

16 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

Penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama Ramadan menjadi perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa tahun terakhir. Ini aturannya