TEMPO.CO, Pontianak - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat membentuk Desa Siaga Api di Kalimantan Barat. Sebanyak 1.000 ketua RT/RW, kepala desa, serta tokoh masyarakat bersepakat bahu-membahu mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang ada di lahannya.
“Setahun terakhir ini, kebakaran hutan dan lahan banyak disebabkan oleh faktor manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja,” ujar Kepala Polda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, Kamis, 10 September 2015.
Arief menambahkan, pembentukan Desa Siaga Api ini merupakan tindak lanjut dari intruksi Presiden Joko Widodo, dalam Satuan Tugas Operasi Kabut Asap, Sabtu pekan lalu.
Desa Siaga Api, kata dia, adalah daerah yang berada di kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan. Arief menyatakan, pihak yang paling efektif dan cepat untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan adalah masyarakat dan aparat daerah setempat. “Dengan pembentukan Desa Siaga Api ini, masyarakat menjadi lini terdepan dalam memadamkan api di kawasannya,” ujarnya.
Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi S.W. mengatakan apel siaga kebakaran hutan dan lahan, Rabu kemarin, sekaligus merupakan pembentukan Desa Siaga Api. Datang dalam apel siaga tersebut 208 Bhabinkamtibmas, 1.040 ketua RT/RW di wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan, 210 kepala desa daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, 300 personel pemadam kebakaran swasta, serta Babinsa setempat.
Kapolda memberikan bantuan 150 gulung selang kepada 30 pemadam kebakaran swasta di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan sekitarnya. Mereka akan menjadi pionir untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di sekitarnya serta memberi informasi terbaru terkait dengan kebakaran hutan dan lahan.
ASEANTY PAHLEVI