TEMPO.CO, Yogyakarta - Jangan terbuai oleh wajah ayu Adri Chroin Ade Oktami. Di balik senyum manisnya, perempuan 23 tahun ini punya kemahiran yang bikin gemetar. Ternyata Adri terkenal jago menembak dengan berbagai jenis senjata api. Mulai dari revolver, pistol glock, hingga steyr AUG (senapan otomatis standar Brimob.
Adri adalah anggota Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sudah empat tahun ia menjadi polisi dan saat ini berpangkat brigadir dua. "Menjadi polisi sudah menjadi cita-cita sejak kecil," kata Adri, memulai kisahnya, di markas Brimob Baciro, Yogyakarta, Rabu, 9 September 2015.
Perempuan kelahiran Demak, Jawa Tengah, dan tinggal di Bantul sejak kecil ini mahir urusan tembak-menembak. Sebab, ia memang dilatih sebagai penembak. Menjadi penembak memang obsesinya sejak kecil. Adri sering melihat ayahnya membawa senjata api karena memang ayahnya seorang tentara.
Namun, Adri mengenang, saat itu ia tidak berani memegang senjata karena dilarang ayahnya. Usai lulus SMA 1 Jetis, Bantul 2010, ia mendaftar ke Brimob di Yogyakarta. Setelah diterima, ia menjalani pendidikan polisi di Ciputat, Tangerang. Selesai pendidikan, September 2011, ia ditugaskan di Brimob Polda Yogyakarta.
Belum cukup itu, ia juga mengikuti pendidikan dasar Brimob di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, selama tiga bulan. Ia dilatih lima kemampuan anggota Brimob. Yaitu kemampuan penanggulangan huru hara, search and rescue, penjinak bom, keahlian kimia, biologi dan radioaktif, serta perlawanan teror.
Ia mengisahkan, saat pelatihan menembak di Watukosek, dari 50 polisi berpangkat perwira dan bintara, ia satu-satunya polisi wanita. Keinginan sejak kecil mengoperasikan senjata api terjawab saat mendapat pelatihan di Ciputat. "Semua anggota ada latihan menembak, sebulan sekali pasti ada latihan, tapi kadang lebih," kata Adri.
Adri mengaku paling sering berlatih menggunakan senjata laras pendek jenis revolver dan senjata laras panjang berjenis steyr AUG. Jarak paling jauh untuk sasaran tembak yaitu 150 meter. Ia mengaku selalu tepat sasaran. Ia mengaku, sebagai polisi tidak merasa berat mengemban amanat. "Namanya tugas, dengan senang hati dijalani."
Di sela tugasnya sebagai polisi, Adri juga melanjutkan pendidikan di Universitas Widya Mataram jurusan Ilmu Hukum semester 3. Ia menambahkan, sebagai polisi ia mengemban tugas mengayomi masyarakat. Saat ditanya pangkat tertinggi yang akan dicapai, ia mengaku berprinsi seperti waktu yang mengalir.
Komisaris Murlani, Kepala Seksi Operasional Brimob Polda Yogyakarta, mengatakan polisi yang dimulai dari pangkat brigadir jika kuliah lagi bisa mencapai pangkat komisaris besar. Tetapi juga tergantung prestasi yang bersangkutan. "Kalau sudah sarjana, bisa ikut sekolah calon perwira," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH
Video Terkait: