TEMPO.CO, Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selaku partai pengusung pasangan inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, menganggap pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari, yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional, merupakan lawan yang tangguh dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya pada Desember mendatang.
Untuk itu, kubu Risma akan berkonsolidasi mempersiapkan keseriusan pasangan tersebut. “Kami akan menggerakkan mesin partai dan mesin relawan untuk menghadapi keseriusan mereka,” kata juru bicara tim pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, kepada Tempo, Rabu, 09 September 2015.
Menurut Didik, PDIP sangat mengapresiasi pasangan Rasiyo-Lucy yang telah mendaftar pada hari pertama pembukaan kembali pendaftaran calon kepala daerah Surabaya. Bahkan mereka juga mengapresiasi keseriusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan PAN yang turut hadir dan mengantarkan pasangan Serasi (Selalu Rasiyo-Lucy) ini mendaftar ke KPU Surabaya. “Kami ucapkan terima kasih, khususnya kepada Ketua Umum beserta Sekjen PAN dan Sekjen Partai Demokrat,” ujarnya. (Lihat video Bila Pilkada Ditunda, Inilah Ketakutan Risma, Risma Ingin Fokus Selesaikan Tugas, Risma: Jabatan Itu Nggak Boleh Diminta)
Dengan adanya pesaing inkumben itu, ucap Didik, pilkada Surabaya bisa terjamin dan dapat diselenggarakan tepat waktu, yakni 9 Desember 2015. Namun kubu Risma hanya berharap pilkada Surabaya bisa berlangsung menarik dan banyak memberi pendidikan politik kepada warga kota tersebut selaku pemilih. “Sudah tentu ini pendidikan politik yang baik bagi warga Surabaya.”
Sebelumnya, pasangan Rasiyo-Lucy resmi mendaftarkan diri ke KPU Surabaya tepat pada hari pertama pembukaan kembali pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Selasa, 8 September 2015. Mereka diantar Ketua Umum PAN yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno, serta beberapa pengurus teras PAN Jawa Timur dan Surabaya.
Sedangkan dari Partai Demokrat yang ikut hadir adalah Sekretaris Jenderal Hinca I.P. Panjaitan, Bendahara Umum Indrawati Sukadis, serta Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi Jenderal (Purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo.
MOHAMMAD SYARRAFAH