TEMPO.CO, Wakatobi - Masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kecewa lantaran Presiden Joko Widodo batal membuka forum United Cities and Local Government (UCLG) Asia-Pasifik yang dihelat di Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada 5-7 September 2015.
Demi menyambut orang nomor satu di republik ini, warga setempat rela berpanasan berjam-jam di Lapangan Merdeka. Bahkan ratusan murid sekolah dasar dan pelajar berbaris rapi, dengan memegang replika bendera merah putih, siap menyambut kehadiran Presiden.
Baca Juga:
Laode Lukman, misalnya. Pelajar di Sekolah Menengah Atas 2 Wangi-wangi ini kecewa atas ketidakhadiran Jokowi. Padahal dia bersama seorang kawannya sudah menyiapkan plakat butterfly fish bertuliskan nama Joko Widodo. Plakat itu sedianya akan diberikan ke Jokowi sebagai simbol pelestarian terumbu karang di Wakatobi. Butterfly fish merupakan jenis ikan karang yang banyak hidup di perairan laut Wakatobi.
"Yaah, tidak jadi saya lihat dan salaman dengan Presiden. Padahal kami sudah antusias sekali," kata Laode Lukman, Sabtu, 5 September 2015.
Bupati Wakatobi Hugua memastikan ketidakhadiran Jokowi ke daerah yang terkenal dengan keanekaragaman lautnya ini. Namun Hugua memaklumi jika Jokowi batal hadir ke Wakatobi. Sebab, sebagai kepala negara, Jokowi memiliki kesibukan luar biasa.
"Persiapan sudah kami siapkan untuk RI-1 dan sudah jauh hari saya bersurat ke Istana untuk mengundang Presiden. Tapi mau bagaimana, jadwalnya memang padat," ucap Hugua, Sabtu sore.
Awalnya, Jokowi dijadwalkan hadir untuk membuka forum international UCLG Asia-Pasifik dan menyampaikan pidato pembangunan kota berdasarkan perspektif revolusi mental.
Kegiatan dibuka Direktur Jenderal Prasarana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hermanto Dardak. Pada forum UCLG ini, turut hadir delegasi UCLG dari negara Asia-Pasifik, seperti Korea Selatan, Cina, Australia, dan Nepal.
ROSNIAWANTY FIKRI