TEMPO.CO, Subang - Perum Bulog Divre Jawa Barat, telah mempercepat penyaluran raskin bagi keluarga kurang mampu. "Sudah dilakukan sejak Agustus," kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Barat, Alif Afandi, kepada Tempo, di Subang, Jumat, 4 September 2015.
Percepatan penyaluran raskin, menurut Alif, dilakukan sesuai instruksi Mensos Khofifah Indarparawansa terkait dengan terus terpuruknya nilai rupiah terhadap dolar Amerika. Percepatan dilakukan agar rakyat miskin tidak ikut-ikutan terkena dampak akibat harga beras di pasaran terus ikut terkerek nilai dolar.
Alif menyebutkan, pasca percepatan distribusi total raskin yang sudah sampai di tangan mereka yang berhak menerima di 25 kabupaten dan kota di Jabar tercatat 310 ribu ton. Ada pun jatah distribusi raskin hingga medio Desember 2015 sebanyak 470 ton.
Ia mengungkapkan cadangan beras miskin yang masih tersimpan di seluruh gudang Bulog yang tersebar di Jawa Barat, sampai medio Maret 2015, tercatat masih 240 ton lagi. "Artinya, stok raskin Jabar masih aman untuk jangka waktu sampai Februari 2016," Alif menjelaskan.
Perum Bulog Divre Jawa Barat juga telah melakukan penyerapan beras ditingkat petani hingga medio awal September 2015 sebanyak 380 ton dari target pengadan hingga akhir Desember 2015 sebanyak 540 ribu ton.
Alif mengaku tetap optimistis target penyerapan bisa tercapai bahkan terlampau meski pun tanam dan panen musim gadu banyak dipengaruhi cuaca kemarau ekstrim. "Penyerapan tetap aman, buktinya, per hari kami masih mampu menyerap 4.000-5.000 ton per hari," katanya.
Selain melakukan penyerapan raskin, Bulog juga melakukan penyerapan beras komersial jenis premium sebagai upaya melakukan perlawanan terhadap kiprah tengkulak yang biasa memainkan harga di tingkat petani.
Bulog, Alif mengimbuhkan, membeli beras jenis premim tanpa patahan (broken nol persen) seharga Rp 9.400 per kilo gram, beras dengan patahan 10 persen seharga Rp 9.250 per kilo gram, beras dengan patahan 15 persen Rp 9.000 dan beras medium plus (derajat sosohnya di atas raskin) dibanderol Rp 8.600 per kilogramnya. Hasil penyerapannya, kini, telah mencapai 50 ribu ton.
Adapun Bulog Subdivre Subang, telah melakukan percepatan untuk penyaluran di Kabupaten Subang dan Purwakarta dengan total 1.300 ton dari target penyaluran medio 2015 sebanyak 2.601 ton.
"Kami masih memiliki stok sebanyak 19 ribu ton, dan itu cukup buat persediaan hingga lima bulan ke depan," Kata Kepala Bulog Subdivre Subang, Dedi Supriyadi.
Ada pun penyerapan raskin dari tingkat petani hingga medio awal September 2015 telah mencapai 30 ribu ton dari target 55 ribu ton. Plus penyerapan beras komersial jenis dari semua jenis premium sebanyak 5.000 ton.
Secara khusus Alif dan Dedi mengapresiasi peran para Babinsa TNI yang telah bekerja keras membantu pendampingan terhadap petani dan Bulog dalam upaya menyalurkan hasil panennya untuk dijual ke Bulog. "Peran Babinsa TNI sangat membantu," ujarnya.
NANANG SUTISNA