TEMPO.CO, Pontianak - Ratusan titik panas muncul di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat. Terdapat perbedaan jumlah titik panas dari pantauan satelit MODIS dan NOAA. "Hotspot Kalimantan Barat ini NOAA ada lima titik, sedangkan MODIS ada 478 titik. Untuk hotspot MODIS, dengan tingkat kepercayaan lebih dari 80 persen hanya 28 titik," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah T.T.A. Nyarong, Rabu, 2 September 2015.
Jumlah titik api terbanyak berada di daerah Kabupaten Ketapang, Melawi, Sintang, Kayong Utara, dan sebagian daerah Kubu Raya. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kalimantan Barat tercatat, pada pagi ini jarak pandang pada pukul 19.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB mencapai dua sampai tiga kilometer. Jarak pandang semakin turun pada pagi hari, pukul 06.00 WIB, menjadi hanya 1.000 meter, tapi berangsur naik pada pukul 09.00 menjadi 1.300 meter.
Namun sebagian daerah di Kalimantan Barat sudah mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada malam sampai pagi kemarin. Seperti di Sambas, Bengkayang, dan Singkawang. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga turun di daerah Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Sambas. Kemungkinan hujan masih akan terjadi hingga satu pekan ke depan, khususnya untuk wilayah Kalimantan Barat bagian utara dan selatan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Walau demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Barat masih melakukan water bombing di beberapa daerah, khususnya areal gambut yang terbakar. "Heli Bolco akan melakukan water bombing di wilayah Kubu, Terentang, dan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan Heli Kamov di wilayah Kayong Utara, yakni Teluk Batang, Pulau Maya serta wilayah Kabupaten Ketapang," tambah Nyarong.
Nyarong menambahkan, Heli Bolco hari ini bombing dengan didampingi tim Reskrim dari Polda 2 orang untuk penegakan hukum. Kegiatan water bombing dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
ASEANTY PAHLEVI