TEMPO.CO, Padang - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti akan meresmikan Monumen Polisi Wanita yang terletak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pagi ini, Selasa, 1 September 2015.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigjen Bambang Sri Herwanto mengatakan monumen yang terletak di simpang Stasiun Bukittinggi itu diresmikan setelah adanya pemugaran.
Baca Juga:
"Peresmian ini bertepatan juga dengan hari jadi polwan ke-67," ucapnya, Senin, 31 Agustus 2015.
Monumen ini awalnya dibangun pada 1992. Tahun ini merupakan pemugaran kali ketiga. Menurut Bambang, dalam sejarahnya, polwan awalnya dibentuk di Kota Bukittinggi. Itulah alasan mengapa Monumen Polwan dibangun di kota itu.
Sejarah polwan di Indonesia berawal pada 1 September 1948. Saat itu, di Bukittinggi, pemerintah Indonesia sedang berjuang menghadapi Agresi Militer II Belanda. Akibat serangan besar-besaran Belanda, banyak warga mengungsi. Pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan.
Ketika memasuki wilayah yang dikuasai Republik, ada penggeledahan untuk memastikan tidak ada penyusup. Namun banyak pengungsi perempuan menolak diperiksa polisi pria.
Pemerintah lalu menunjuk Sekolah Polisi Negara di Bukittinggi untuk mulai merekrut polisi wanita. Polri membuka pendidikan inspektur polisi bagi kaum wanita. Sejak itu, polwan menjadi bagian dari Kepolisian RI.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Nur Afiah menuturkan ada banyak kegiatan pada hari jadi polwan tahun ini. Salah satunya peresmian Monumen Polwan. "Juga ada kegiatan bazar, sunatan massal, donor darah, pengobatan kolesterol, dan tumpengan syukuran hari jadi polwan," ujarnya, Senin malam kemarin.
ANDRI EL FARUQI