TEMPO.CO, Sidoarjo - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku telah melakukan antisipasi dampak perlambatan ekonomi akibat kekeringan dan pelemahan rupiah. "Kami sudah melakukan antisipasi sejak Juni lalu," katanya kepada wartawan di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 30 Agustus 2015.
Langkah antisipasi itu, menurut Khofifah, disesuaikan dengan tugas dan fungsi Kementerian Sosial, yakni memastikan kepada Bulog bahwa masyarakat mendapatkan beras. "Sebelum puasa dan sesudah Lebaran, saya memastikan masyarakat merasa tenang karena sudah terima beras," ucapnya.
Khofifah menjelaskan, sejak 17 Agustus 2015, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada setiap bupati/wali kota agar surat perintah alokasi (SPA) sampai ke setiap gudang divre dan subdivre Bulog, sehingga beras untuk keluarga sejahtera (restra) bisa tersebar. "Harapannya, per 1 September 2015, restra sudah terdistribusi di seluruh Indonesia," ujanya.
Selain memastikan pemberian rastra, selama Agustus ini, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan uang kepada 2,78 juta keluarga bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). "Total yang sudah cair selama Agustus Rp 2,4 triliun. Insya Allah, semuanya terdistribusi di seluruh Indonesia," tuturnya.
Khofifah berharap pemberian rastra dan bantuan PKH menjadi penguatan dari bantalan status sosial-ekonomi masyarakat kurang mampu.
"Ini akan menjadi penguatan ketenangan masyarakat bahwa ketika di rumah merasa tersedia beras, rasanya itu akan menjadi bagian kartu pengaman bagi survivalitas kehidupan mereka," katanya.
NUR HADI