TEMPO.CO, Manado - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus pada Sabtu, 29 Agustus 2015, sekitar pukul 23.49 Wita. Letusan gunung yang terakhir beraktivitas pada 20 Mei 2015 ini cukup lama, yakni 575 detik atau sekitar sepuluh menit.
Sedangkan abu letusan yang disertai gemuruh keras tersebut tingginya mencapai 1.500 meter serta mengarah ke utara dan timur laut Kota Tomohon.
Ferry Rusmawan, petugas Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu yang berpusat di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan/Kota Tomohon, menuturkan letusan tersebut sudah diprediksi karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanis sejak Sabtu dinihari. "Sejak Sabtu dinihari, peningkatan aktivitas gempa vulkanik dalam dan dangkal terus terjadi. Dan puncaknya ya pada tengah malam," ucap Ferry.
Ferry menjelaskan, letusan ini belum mengubah status Gunung Lokon pada level III atau siaga, dengan kawasan rawan bencana 2,5 kilometer yang harus steril dari aktivitas warga.
"Jadi ada tanda larangan untuk masuk ke kawasan Gunung Lokon, karena bisa saja ada aktivitas lanjutan," ujar Ferry.
Pantauan Tempo, daerah yang terdampak abu vulkanis Gunung Lokon adalah Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, dan Kelurahan Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.
ISA ANSHAR JUSUF