TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah meluncurkan situs Revolusi Mental pada 24 Agustus 2015. Namun, baru dua hari diluncurkan, situs Revolusimental.go.id tak dapat diakses.
"Kami bertanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dan sedang berupaya untuk memperbaikinya," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Hazwan Yunas dalam siaran persnya, Jumat, 28 Agustus 2015.
Situs yang diluncurkan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani itu tak bisa diakses publik karena server yang melebihi kapasitas.
"Mohon Maaf. Karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, server mengalami overload. Untuk itu, kami sedang dalam proses upgrade server. Salam revolusi mental!" tulis administrator dalam laman tersebut, Rabu, 26 Agustus 2015.Tak ada penjelasan lain atau kolom kritik dalam halaman berlatar belakang biru itu. (Baca: Dua Hari Dibuka, Situs Resmi Revolusi Mental Tak Bisa Diakses)
Puan Maharani meluncurkan situs penampil program andalan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla itu di kantornya pada Senin, 24 Agustus 2015. Situs sejatinya dipakai untuk menunjukkan cara dan perilaku yang mendukung revolusi mental yang didengungkan Jokowi sejak kampanye tahun lalu.
Rencananya, situs juga bakal memuat perangkat hukum, model keteladanan, dan opini tokoh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam program perubahan tempo cepat ini. Pada awal peluncuran, situs tersebut menayangkan kutipan-kutipan kata bijak dari proklamator Sukarno, Presiden Jokowi, dan Menteri Puan Maharani. Tata letaknya cukup sederhana dengan dominasi warna merah sebagai latar belakang. (Baca: Diretas, Situs Revolusi Mental Ditutup Sementara)
Kementerian tidak menjelaskan berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat situs itu. Namun, pada Februari lalu, Puan mengajukan anggaran tambahan ke Dewan Perwakilan Rakyat sebesar Rp 149 miliar untuk program Revolusi Mental.
Kemudian, pada medio Juni 2015, Puan menganggarkan Rp 572 miliar untuk kementeriannya. Anggaran tersebut terdiri atas Rp 151 miliar untuk kebutuhan teknis rutin dan Rp 421 diperuntukkan buat mendukung 13 program utama Kementerian. "Salah satunya adalah pematangan program Revolusi Mental," kata Puan.
Namun Hazwan membantah Kementerian mengeluarkan anggaran yang fantastis untuk pembuatan situs ini. Menurut dia, pemerintah hanya mengeluarkan biaya operasional. "Anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta," tutur Hazwan. (Baca: Netizen Berkicau Soal Situs Revolusi Mental: Gini Aja?)
DEWI SUCI | NIEKE INDRIETTA