TEMPO.CO, Kupang - Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan enam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di pulau terluar dan terdepan di daerah itu.
Peresmian enam pembangkit listrik ini merupakan bagian dari 50 PLTD yang tersebar di enam provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTT, Maluku, dan Papua.
Enam lokasi di NTT, yakni Desa Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Desa Naekake A, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Kota Atambua, Kabupaten Belu, dan Pulau Ndao di Kabupaten Rote Ndao.
Presiden melakukan peresmian dari lokasi PLTU Batang, Jawa Tengah. Presmian juga akan melakukan percakapan menggunakan fasilitas video conference.
Di NTT, acara peresmian dipusatkan di Desa Naekake A, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara, yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Republik Demokrat Timor Leste.
PLTD Naekake memiliki pembangkit listrik kapasitas 2 x 250 kilo watt (kW) atau 500 kW. "Acara peresmian dijadwalkan berlangsung pukul 10.45 WIB," kata General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur.
Meski baru akan diresmikan, menurut dia, PLN NTT telah menyalakan listrik di beberapa lokasi bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-70 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Lokasi-lokasi yang sudah menikmati listrik reguler dalam program ini, yakni di Pulau Ndao, Kecamatan Ndao Nuse, Kabupaten Rote Ndao, Desa Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dan Desa Naekake A, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU.
Kepala Desa Naekake, Milkior Kebo, merasa telah merdeka setelah 70 tahun karena mereka baru menikmati listrik di daerah perbatasan negara ini. "Baru tiga hari kami nikmati listrik di sini," katanya.
Dia mengaku iri dengan warga di Timor Leste yang telah duluan terang. "Sekarang anak-anak kami sudah bisa belajar pada malam hari," katanya.
YOHANES SEO