TEMPO.CO, Karawang - Sesosok jenazah dengan kondisi melepuh ditemukan di samping mesin penghangat air. Korban diduga tewas akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki mesin penghangat air.
Saat ditemukan, tangan kanan korban sedang memegang gegep yang diduga alat untuk memperbaiki mesin penghangat air. Selain itu di samping mayat korban polisi menemukan bong, alat untuk pengisap sabu, beserta satu buah pipet bekas pakai.
Jenazah itu adalah Ase, 40 tahun. Pria ini ditemukan tergeletak dalam ruko Dharmawangsa kompleks perumahan elite Grand Taruma lantai tiga, Senin, 24 Agustus 2015.
Udin, 50 tahun, salah seorang pegawai di ruko Dharmawangsa mengatakan Ase merupakan pemilik toko yang menjual alat suku cadang atau spare part untuk industri. Ase kerap kali tidur di ruko tersebut seorang diri untuk beristirahat.
Udin menemukan Ase dalam keadaan tewas karena curiga lantaran majikannya belum keluar dari ruangan tempat biasa korban istirahat. Udin kemudian menelepon Ase berulang kali tapi tidak pernah dijawab. Karena curiga, Udin mengajak sekuriti mendobrak pintu ruangan. Setelah pintu berhasil didobrak kondisi Ase sudah dalam keadaan tewas dan membusuk.
“Yang saya tau terakhir ketemu sama bos itu Sabtu siang. Pantesan ditelepon sama saya tidak diangkat-angkat juga. Padahal biasanya kalau saya SMS suka langsung telepon. Makanya ketika ditelepon tidak dijawab saya curiga apalagi ruangan dikunci dari dalam,” Udin menuturkan.
Kepolisian dari Kepolisian Sektor Telukjambe beserta tim identifikasi Kepolisian Resor Karawang, langsung tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi mayat Ase. Lalu, polisi juga menyita barang bukti berupa bong dan pipet serta korek api yang diduga habis digunakan untuk mengkonsumsi sabu. Mayat Ase langsung dibawa oleh petugas identifikasi Kepolisian Resor Karawang menggunakan mobil ambulans ke rumah sakit umum (RSUD) Karawang.
HISYAM LUTHFIANA