TEMPO.CO, Jayapura - Empat jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN, yang datang menggunakan pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK-YRR dari Oksibil, Pegunungan Bintang, tiba di Base Operation Pangkalan Udara Jayapura di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, pukul 16.56 WIT, Rabu, 19 Agustus 2015.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Yunus Wally mengatakan 54 jenazah korban Trigana Air telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat ke Oksibil. "Semua kantong jenazah tiba di Oksibil pada pukul 18.00 WIT. Dari 54 jenazah ini, 47 dimasukkan ke kantong jenazah, 4 di antaranya telah dikirim ke Jayapura," katanya, Rabu, 19 Agustus 2015.
Keempat jenazah yang tiba di Jayapura itu merupakan gelombang pertama yang berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat ke Oksibil. Jasad-jasad tersebut lalu dibawa ke Jayapura untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bayangkara, Kota Jayapura. Keempat kantong mayat langsung dimasukkan ke peti jenazah dan masing-masing diberi nomor 001, 002, 003, dan 004.
Setelah itu, dilanjutkan dengan upacara penyerahan keempat jenazah dari Basarnas kepada Tim DVI Polda Papua untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.
Mariam, keluarga dari korban tewas Trigana Air, Yustinus Hurulean, terlihat hadir dalam acara penyerahan empat kantong jenazah itu. "Saya berharap bisa diidentifikasi secepatnya, sebab saya berharap dia adalah keluarga kami," katanya.
Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN tujuan Jayapura ke Oksibil jatuh di ketinggian 8.500 kaki di sekitar Kampung Atenok, Distrik Oksbob, Pegunungan Bintang, pada Minggu, 16 Agustus 2015. Pesawat yang membawa 54 penumpang, termasuk lima kru pesawat, ini jatuh pada kemiringan 45 derajat.
CUNDING LEVI