Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panen Petani Bojonegoro Diawasi Tentara, Kenapa?  

image-gnews
Ilustrasi panen/sawah.  ANTARA/Dedhez Anggara
Ilustrasi panen/sawah. ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Bojonegoro - Sekitar 400 Bintara Pembina Desa (Babinsa) mengawasi petani yang sedang panen padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. “Untuk pengawasan dan distribusi beras,” kata Komandan Komando Distrik Militer Bojonegoro Letnan Kolonel Donova Tri Pamungkas kepada Tempo, Selasa, 18 Agustus 2015.

Pengerahan Babinsa itu merupakan kerja sama antara Kodim, Bulog Subdivisi Regional III Bojonegoro, dan Dinas Pertanian. Pengawasan oleh Babinsa, kata Donova, akan membantu petani tidak tergantung ke tengkulak. Selain itu, juga agar hasil panen dijual ke Badan Urusan Logistik (Bulog) demi kemandirian beras nasional. Bersama dengan diturunkannya petani, petugas penyuluh lapangan didatangkan oleh Dinas Pertanian ke desa-desa.

Anggota Babinsa yang tersebar di 28 koramil di Bojonegoro juga dilibatkan mengawasi peredaran pupuk dari distributor ke petani. Hasilnya cukup efektif menekan terjadi tindakan pemalsuan pupuk, kesalahan peredaran dari distributor-agen, dan terakhir di petani.

Bojonegoro sedang memasuki puncak kemarau. Sejumlah kecamatan, terutama yang berada di sekitar Bengawan Solo, telah memasuki panen. Di antaranya adalah Kecamatan Balen, Kalitidu, Gayam, dan sejumlah tempat di Kecamatan Kasiman serta Kanor. Satu petak sawah minimal diawasi satu anggota Babinsa berikut dua petugas penyuluh lapangan.

Menurut Kepala Bulog Subdivisi Regional II Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman, pengadaan beras banyak terbantu oleh hadirnya penyuluh lapangan dari Kementan dan anggota Babinsa. Bahkan, dari wilayah kerjanya, yaitu Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro, sebagian petani telah menjual hasil panennya ke pemerintah lewat Bulog. ”Kami banyak terbantu,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 18 Agustus 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bulog Bojonegoro sedang mengadakan beras klasifikasi premium, seperti beras rojolele. Harga yang ditawarkan ke petani sesuai pasar dengan patokan mengikuti harga tengkulak. Misalnya untuk gabah beras premium, Bulog berani membeli harga dengan pasar sebesar Rp 4800 per kilogram. Sedangkan jika sudah berupa beras, Bulog berani membayar dengan harga Rp 9000 per kilogram.

Dengan mengikuti harga pasar penyerapan beras dan gabah di tingkat petani, Bulog akan mampu meraih target. ”Selain itu, petani juga tidak tergantung tengkulak.”

Hasil panen di Bojonegoro cukup bagus. Pemerintah Bojonegoro menargetkan produksi padi di atas 900 ribu ton per tahun. Sedangkan target tahun 2016 ke atas harus lebih dari satu juta ton.

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

Nasi Flambe. budaya-indonesia.org
3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.


Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Air Terjun Kedung Gupit. direktoripariwisata.id
Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.


Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Penandatangan kesepakatan bersama di Bondowoso dilaksanakan langsung oleh Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita BULOG dan Bupati Bondowoso Salwa Arifin pada Kamis (03/11)
Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.


Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Petani saat panen di area persawahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.Fotografer: Aditya C Santoso
Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.


Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Panen Bersama Program Makmur di Banyuwangi, Kamis, 9 September 2021.
Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.


Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Seorang petani memanen cabai di lahan pertanian lereng Gunung Merapi, Stabelan, Tlogolele, Selo, Jawa Tengah, 22 Mei 2018. Sebagian warga yang mengungsi akibat letusan freatik Merapi pada Senin (21/5), telah beraktivitas meski status Gunung Merapi naik dari Normal menjadi Waspada. ANTARA
Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.


Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.


Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menaiki Harvester saat panen raya padi di desa Masamba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 13 Desember 2016. Pada kesempatan tersebut Menteri pertanian memanen padi petani di atas luas lahan sekitar 1.342 hektar dengan hasil panen sekitar 8,1 ton perhektar. Iqbal Lubis
Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.


Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016. Disela kunjungan kerjanya ke Bendungan Jatigede, Presiden menyempatkan berdialog langsung dengan masyarakat. ANTARA FOTO
Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.


Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.