TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Basarnas Bambang Sulistyo menyatakan, hingga pukul 11.37 WIT, telah ditemukan lagi 18 korban Trigana Air. Sebelumnya, 20 jenazah lebih dulu ditemukan tim SAR pada pukul 11.05 WIT.
"Hingga pukul 11.37 WIT, tim SAR telah temukan 38 korban pesawat Trigana Air. Rinciannya: 37 dewasa dan satu bayi," katanya di hadapan keluarga korban di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa, 18 Agustus 2015.
Bambang berujar, tim SAR menemukan 20 korban pesawat Trigana Air pada pukul 11.05 WIT. "Tim SAR di sana sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk proses evakuasi ke Jayapura. Kami juga telah menyiapkan RS Bhayangkara untuk digelarnya proses identifikasi 20 korban itu," ucapnya.
Ia menjelaskan, selain berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan tempat identifikasi di RS Bhayangkara, Distrik Abepura, Kota Jayapura, pihaknya telah menyiapkan tim DVI untuk identifikasi korban.
"Kami juga siapkan tim DVI di Jayapura untuk proses identifikasi. Semoga evakuasi hari ini berjalan aman dan lancar," tuturnya.
Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL267 d hilang pada Minggu, 16 Agustus 2015. Selang beberapa jam kemudian, pesawat terdeteksi menabrak lereng bukit di Oksok, Kabupaten Oksibil, Papua, yang berada di kemiringan 45 derajat.
Pesawat yang membawa 49 penumpang dan lima orang kru itu hilang kontak pada pukul 14.21 WIT. Saat itu pesawat tersebut terbang dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
ANTARA | CUNDING LEVI