TEMPO.CO, Surakarta - Kelompok teroris Surakarta yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menyiapkan sejumlah rangkaian bom untuk melancarkan aksinya. Mereka disebut-sebut memiliki hubungan dengan Suriah.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Noer Ali menyebut ketiga tersangka itu memiliki peran masing-masing dalam kelompoknya. "Mereka akan melancarkan aksi yang meresahkan masyarakat pada 17 Agustus besok," katanya, Jumat, 14 Agustus 2015.
Tersangka Iqbal memiliki komunikasi langsung dengan seorang warga negara Indonesia yang sedang berada di Suriah. Bahkan, WNI yang berinisial BN itu juga mengirimkan dana kepada Iqbal untuk melakukan aksi teror tersebut.
Tersangka lainnya, Yuskarman merupakan perakit bom. Kemampuan dalam membuat bom diperoleh dari lembaran kertas yang berisi tutorial cara pembuatan bom. Kertas tersebut ditemukan polisi dalam penggeledahan yang dilakukan seusai penangkapan.
Sedangkan Sugiyanto memiliki peran menyiapkan sarana yang dibutuhkan dalam aksi itu. Dia juga telah melakukan survei di beberapa titik yang menjadi target serangan. "Mereka akan menyerang kantor polisi serta tempat ibadah," katanya.
Dalam penggeledahan yang dilakukan, polisi menemukan berbagai benda yang diduga terkait dengan aksi teror yang akan dilancarkan. Barang-barang yang disita itu berupa bahan-bahan pembuat bom, rangkaian elektronik, hingga lembaran kertas berisi tutorial pembuatan bom. Polisi juga menemukan bendera ISIS di salah satu lokasi penggeledahan.
AHMAD RAFIQ