TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan komposisi reshuffle Kabinet Kerja sudah cukup bagus. Namun ia sebenarnya berharap ada beberapa menteri bidang perekonomian yang diganti selain Menteri Koordinator Bidang Perekomian dan Menteri Perdagangan.
Hariyadi enggan menyebutkan kementerian mana saja yang ia maksud. Ia mengeluhkan koordinasi dan kinerja menteri itu. "Ada menteri yang low profile yang bidangnya kurang disorot. Petakilan dan kerjanya kontraproduktif," kata Hariyadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Agustus 2015.
Hariyadi menyatakan dalam beberapa pekan ke depan akan menghadap ke kementerian-kementerian bidang ekonomi yang ia maksud. Ia akan memaparkan kelemahan serta menyampaikan saran. "Kalau mereka terima saya ya bagus. Kalau mereka masih enggak benar, akan kita bikin ramai. Dalam dua minggu ke depan akan saya hajar ke media," kata dia.
Kementerian yang dikoordinasikan di bawah bidang ekonomi antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Ia menilai pemerintah sudah harus serius menata ekonomi yang berantakan. "Kita sudah enggak bisa main-main, ini sudah semester dua. Pasar masih belum pulih, dolar sekarang 13.822 rupiah, daya beli juga lesu," ujar Hariyadi.
Ia mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan yang baru saja dilantik. "Kalau Thomas Lembong kami belum tahu seperti apa, tapi Darmin Nasution kami rasa sangat tepat," kata Hariyadi.
Ia berharap dengan diangkatnya Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, koordinasi di bidang ekonomi akan lebih baik. "Kalau ditanya apa PR buat Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan, saya rasa koordinasinya perlu diperbaiki," kata Hariyadi.
NIBRAS NADA NAILUFAR