TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem merelakan Presiden Joko Widodo memangkas jatah kursi NasDem di Kabinet Kerja. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang juga merupakan kader NasDem, Tedjo Edhy Purdijatno, kemungkinan bakal digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.
Simak: Ahok Curhat: Di Balik Ketenaran Ada Kepedihan
Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Capella merelakan Presiden Joko Widodo mencopot Tedjo. "Kami serahkan semuanya pada presiden," kata dia melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 12 Agustus 2015.
Pencopotan Tedjo berarti memangkas jatah tiga kursi menteri dan satu Jaksa Agung yang dimiliki NasDem. Tiga kader NasDem di kabinet yakni: Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaja, serta Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.
Baca pula: Hayriantira XL Tewas: Polisi Penasaran,Andi Dites Kebohongan
Tedjo Edhy Purdijatno bakal digantikan Luhut Binsar Panjaitan yang merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Sebelumnya, NasDem-lah yang kerap menyuarakan agar reshuffle tak mengubah komposisi menteri dari partai. Alasannya, agar menjaga posisi presiden di koalisi. "Kalau memang ada partai lain yang bergabung, kurangi jatah menteri profesional dong. Apa alasannya presiden mengurangi jatah menteri dari partai?" kata Rio beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus
Namun, NasDem akhirnya merelakan jatah menterinya dikurangi. Pada 26 Juli 2015, saat konsolidasi partai di Surabaya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mempersilakan Jokowi mencopot kader partainya dari Kabinet Kerja. Perombakan perlu dilakukan bila memang dirasa bakal menyelesaikan masalah. "Tapi partai koalisi nanti jangan ngamuk apabila ada menterinya yang di-reshuffle,” kata Paloh.
INDRI MAULIDAR
Berita Reshuffle Kabinet Jokowi
RESHUFFLE KABINET: Calon Menteri Baru Tiba di Istana Negara
RESHUFFLE KABINET: Foto Andi Dipajang di Dinding Eks Seskab
Reshuffle Kabinet, Ruangan Menteri Tedjo Kosong Sejak Malam