TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno mulai berpamitan kepada koleganya di Kementerian. Setelah sepuluh bulan menjabat menteri, Tedjo harus melepaskan jabatan karena adanya reshuffle kabinet.
Baca: Ahok: Pendapatan DKI Raib Rp 1 Triliun, Siapa Untung?
Perombakan kabinet atau reshuffle itu rencanakan diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini. "Sehubungan berakhirnya jabatan saya selaku Menko Polhukam, saya mohon diri dan mohon maaf atas khilaf dan salah," katanya lewat pesan berantai, Rabu, 12 Agustus 2015.
Baca pula: Hayriantira XL Tewas: Polisi Penasaran,Andi Dites Kebohongan
Tedjo juga menyampaikan rasa terima kasih karena mendapat dukungan selama menjadi menteri. "Terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama selama saya menjabat. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan hidayah kepada kita semua. Amin. Tedjo Edhi Purdijatno."
Simak: Ahok Curhat: Di Balik Ketenaran Ada Kepedihan
Presiden dijadwalkan akan mengumumkan reshuffle kabinet hari ini pukul 14.30 WIB di Istana Negara. Semalam Presiden memanggil sejumlah menteri ke Istana Merdeka. Empat menteri yang dipanggil Jokowi, antara lain termasuk Tedjo Eddy Purdjiatno.
Ada pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Selain itu, ikut dipanggil Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus
Pertemuan itu diduga pembahasan akhir perombakan kabinet. Wacana ini muncul sejak awal tahun. Pengamat hingga kelompok relawan pendukung Jokowi, bahkan mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden pada Rabu, 5 Agustus 2015 untuk menyampaikan masukan atas kinerja Kabinet Kerja.
PUTRI ADITYOWATI | FAIZ NASRILLAH
Berita Menarik
Ahok 'Kepala Preman' Baru, Ini Nasib Anggota FBR
Ini 3 Bukti Kuat Andi Rancang Skenario Habisi Hayriantira XL