TEMPO.CO, Jakarta - Imam masjid di New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali, mengatakan Islam semakin diterima di sana. Tragedi serangan teroris di gedung World Trade Center 11 September 2011 lalu membuka mata warga AS.
"Kejadian ini memang bencana tapi sekaligus juga berkah tersendiri bagi umat muslim," kata Ali ketika berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 10 Agustus 2015. Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi titik balik bagi eksistensi Islam di AS.
Shamsi menambahkan, tak lama sejak peristiwa 11 September kebencian rakyat AS terhadap Islam semakin menjadi-jadi. Musababnya, pelaku penyerangan WTC diotaki oleh Osama Bin Laden.
Namun lama kelamaan, warga AS mencari tahu Islam yang sebenarnya. Shamsi mengaku banyak warga yang datang bertanya tentang Islam. Tak jarang tokoh agama lain maupun politisi ingin berdebat dengannya.
"Karena rasa ingin tahu yang sangat besar, mereka menelisik Islam hingga dalam," kata Shamsi. Mereka menyadari bahwa jika aksi teroris seperti yang dilakukan Osama Bin Laden bertentangan dengan nilai Islam yang sesungguhnya.
Menurut Shamsi, Islam sudah menjadi bagian dari AS. Sekitar 40 ribu orang warga negeri Abang Sam setiap tahunnya memeluk Islam. Bahkan, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sudah menjadi hari libur di New York.
Di AS ada wali kota yang beragama Islam di kota Teaneck, New Jersey bernama Mohammed Hameeduddin yang berpasangan dengan Adam Gussen yang memeluk Yahudi. "Islam itu tak penuh kebencian, justru penuh persahabatan," kata Shamsi.
ANDI RUSLI