TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi mengatakan Indonesia dan Malaysia segera duduk bersama untuk membahas permasalahan perbatasan kedua negara. "Kita siap segera memulai pertemuan pada tingkat utusan khusus, Agustus ini," kata Retno di gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Presiden Joko Widodo, pada Juni lalu, telah menunjuk Duta Besar Eddy Pratomo sebagai utusan khusus untuk berdialog dengan Malaysia. Retno mengatakan pertemuan utusan khusus sudah ia bahas dengan Menteri Luar Negeri Malaysia saat bertandang ke Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.
Retno menyatakan permasalahan perbatasan selalu jadi polemik karena masih ada beberapa wilayah Indonesia yang tumpang tindih dengan Malaysia. "Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.
Retno mengatakan negosiasi perbatasan maritim dengan Malaysia telah dilakukan sebanyak 28 kali. Dia berjanji isu perbatasan akan terus menjadi arus utama. Semakin cepat memperjelas batas, masalah-masalah yang terjadi dapat dihindari."
Satuan Radar Tarakan TNI Angkatan Udara mencatat, sepanjang 2015, sudah terjadi sembilan kali pelanggaran wilayah udara di Ambalat yang dilakukan Malaysia. Angkatan Udara sudah merespons dengan melakukan sejumlah patroli pesawat tempur di Tarakan dan Ambalat.
Insiden terbaru terjadi pada awal Juni lalu. Malaysia kembali diduga melanggar perbatasan di Ambalat. TNI Angkatan Udara telah mengerahkan dua pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan dua pesawat Sukhoi untuk memantau kawasan Ambalat.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA