TEMPO.CO, Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan modifikasi cuaca. Cara ini ditempuh untuk menciptakan hujan buatan di kawasan gambut yang terbakar. Water bombing atau hujan buatan dilakukan mulai Selasa, 11 Agustus 2015.
Pemprov Kalimantan Barat sudah menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. "Akan dibentuk Komando Penanganan Darurat Bencana Asap akibat kebakaran itu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat T.T.A. Nyarong, Senin, 10 Agustus 2015.
Nyarong menuturkan sudah mengirimkan surat kepada Kepala UPT Hujan Buatan pada 5 Agustus lalu mengenai kegiatan ini. Modifikasi cuaca dilakukan di Lapangan Udara Supadio, Pontianak. “Lanud Supadio, Pontianak, menjadi pos komando. Sudah disiapkan pesawat Cassa 212-200 milik TNI AU untuk menaburkan garam NaCl ke awan,” tuturnya.
Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pembuatan hujan buatan selama 90 hari di Sumatera dan Kalimantan. BNPB mengalokasikan dana sekitar Rp 40 miliar untuk kegiatan ini.
ASEANTY PAHLEVI