TEMPO.CO, Malang - Peserta Kongres Anak Indonesia ke-13 yang berlangsung di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 6 Agustus 2015 mendoakan arwah Angeline, korban pembunuhan, yang diduga dilakukan oleh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe, dan pembantu rumah tangganya, Agustinus Tae.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menjadi pemimpin doa yang diikuti anak-anak utusan dari 28 provinsi. "Mari kita berdiri, menundukkan kepala mendoakan Angeline," kata Arist. Menurut Arist, Angeline menjadi ikon perjuangan melawan kekerasan terhadap anak.
Kasus Asisten Cantik Bos XL
Begini Cara Polisi Ungkap Kematian Asisten Cantik Bos XL
Asisten Cantik Bos XL Dibunuh: Inilah yang Bikin Terbongkar
Hilang 9 Bulan, Asisten Cantik Presdir XL Ternyata Dibunuh!
Kongres Anak Indonesia ke-13 diselenggarakan oleh Konsorsium Anak bersama Komisi Nasional Perlindungan Anak. Kegiatan itu bertema "Memutus Mata Rantai Kekerasan pada Anak untuk Mewujudkan Indonesia Ramah Anak". Kongres itu akan memberi sumbangan pemikiran dan suara anak dalam menghadapi kekerasan.
Hasil kongres akan dibacakan, lalu kemudian diserahkan oleh duta anak kepada Presiden Joko Widodo dalam acara Hari Anak di Istana Bogor, 19 Agustus 2015. Kongres dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Yohana menyatakan jumlah kekerasan terhadap anak terus meningkat, termasuk kekerasan seksual anak-anak.
Baca Juga:
Yohana mengatakan orang tua dan lingkungan harus memberi perlindungan yang mumpuni terhadap anak-anak. "Hasil Kongres Anak ke-13 ini bakal menjadi bahan untuk menyuarakan suara anak Indonesia dalam konferensi perlindungan anak yang berlangsung di Norwegia," ujar Yohana.
Angeline Dibunuh
Kasus Angeline, ke Mana Duit Sumbangan Mengalir?
Pembunuhan Angeline, Gugatan Praperadilan Margriet Ditolak
Kasus Angeline, Polda Bali Jerat Margriet dengan Bukti Ini
Kasus Angeline menjadi salah satu sorotan dalam Kongres Anak. Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015. Kemudian bocah 8 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015. Jasad Angeline dikubur di halaman belakang rumah Margriet di dekat kandang ayam di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.
Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menemukan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan di leher bocah itu. Margriet dan Agustinus ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Angeline. Margriet juga dijadikan tersangka penelantaran anak.
EKO WIDIANTO