TEMPO.CO, Kupang - Tim Densus 88 diterbangkan dari Jakarta ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menangani tiga pria yang diduga bergabung dengan organisasi bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ketiga terduga ISIS ini ditangkap di Kabupaten Alor beberapa waktu lalu.
“Tim Densus 88 sementara menyelidiki keterlibatan tiga orang terduga ISIS itu,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Ronaldzi Agus, Rabu, 5 Agustus 2015.
Namun, menurut dia, tim Densus 88 belum melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang terduga ISIS tersebut. “Mereka masih memeriksa barang-barang yang disita oleh polisi terkait keterlibatan mereka dengan ISIS,” katanya.
Penyelidikan yang dilakukan Tim Densus 88 dilakukan secara tertutup, sehingga hasilnya juga belum diketahui oleh Polda NTT. “Kerja mereka tertutup dan tidak dilakukan di Polda NTT,” katanya. (Lihat Video: Ini Dia Penyebab Gerakan ISIS Lebih "Seksi")
Polda NTT, Senin, 3 Agustus 2015 mengamankan tiga warga di Kabupaten Alor karena diduga terlibat ISIS. Tiga warga ini ditangkap aparat Kepolisian Resor Kabupaten Alor pada 31 Juli 2015. Ketiganya menyamar sebagai tabib obat herbal sambil berdakwah tentang ajaran ISIS kepada masyarakat setempat.
Tiga warga terduga anggota ISIS ini adalah ZK (Zakarias Kiri) dan HI asal Kabupaten Alor serta SU (Syamsudin Uba) asal Bekasi. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti atribut ISIS yang tersimpan dalam laptop serta bendera dan lukisan ISIS yang tersimpan di rumah salah satu pendukung ISIS itu.
YOHANES SEO