TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemberantasan Korupsi menunjuk Kota Bandung sebagai penyelenggara peringatan Hari Antikorupsi Internasional yang digelar pada 9-11 Desember 2015. Penunjukan tersebut diungkapkan oleh Sudjanarko, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK, saat kunjungan ke Balai Kota Bandung, Selasa, 4 Agustus 2015.
"Kami merencanakan untuk kegiatan ulang tahun Hari Antikorupsi dunia. Semua kegiatan total diselenggarakan di Kota Bandung," kata Sudjanarko setelah berkunjung ke Balai Kota Bandung.
Sebelum kegiatan utama diadakan, pada September 2015 atau satu bulan sebelumnya, akan digelar pula beberapa rangkaian pre-event yang akan melibatkan sekolah-sekolah dan kewilayahan. "Akan banyak pre-event seperti deklarasi antikorupsi komunitas difabel di Bandung pada 27 September 2015," ujarnya
Sudjanarko menambahkan, dipilihnya Kota Bandung sebagai penyelenggara tunggal event skala internasional ini karena telah memenuhi beberapa kriteria yang dibutuhkan. Kota Bandung menyingkirkan Kota Surabaya dan Kota Solo sebagai kandidat lain penyelenggara Hari Antikorupsi Internasional di Indonesia. "Kriteria-kriteria di antaranya inovasi IT. Kesiapan infrastruktur, kesiapan venue, bujet, dan lain-lain. Bandung menjadi pilihan terbaik di antara dua kota ini," ucapnya.
Dalam gelaran ini, KPK berkomitmen membantu Pemerintah Kota Bandung dalam persiapan dan penyelenggaraan, baik untuk kepanitiaan maupun pendanaan. Diharapkan, kegiatan peringatan Hari Antikorupsi bisa meningkatkan partisipasi masyarakat serta mengingatkan masyarakat bahwa gerakan pencegahan korupsi tidak pernah selesai.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan siap menerima mandat dari KPK untuk menjadi penyelenggara Hari Antikorupsi internasional. "Harus siap. Kalau KAA bisa, kenapa ini enggak?" tuturnya.
Ridwan Kamil menambahkan, ditunjuknya Kota Bandung sebagai penyelenggara merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, terlebih bisa menyaingi dua kota lainnya, yakni Surabaya dan Solo. "Dipilihnya Bandung sebagai bentuk penghargaan pernah disampaikan, karena dari program antigratifikasi dan pencegahan korupsi kita ada perubahan dan perbaikan signifikan," ujarnya.
Ridwan Kamil berharap penyelenggaraan kegiatan ini tidak terpusat di satu wilayah, tapi merata ke semua wilayah. "Mudah-mudahan di minggu-minggu itu yang dibicarakan program Bandung Bersih, dalam arti berintegritas dan bebas korupsi. Sebagian dari anggaran Pemkot dan sponsor. Ide-ide komunitas kita bebaskan, semakin banyak kreativitas semakin bagus," katanya.
PUTRA PRIMA