TEMPO.CO, Pacitan - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memutuskan menunda pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati pada 2017. Sebab, sampai hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran pada Senin kemarin, 3 Agustus 2015, hanya ada satu pasangan calon yang memenuhi syarat administrasi. (Lihat Video Mantan Koruptor Percaya Diri Ikut Pilkada)
"Penundaan seluruh tahapan dan pemilihan sudah dapat kami pastikan,’’ kata Ketua KPU Pacitan Damhudi, Selasa, 4 Agustus 2015. Menurut dia, kepastian penundaan diputuskan setelah KPU Pacitan menerima surat edaran dari KPU Pusat tentang penundaan seluruh tahapan pendaftaran pemilihan kepala daerah yang hanya punya satu pasangan calon. "Kecuali ada regulasi yang lebih tinggi, maka kami akan menindaklanjuti."
Baca Juga:
Adapun berkas pasangan calon inkumben Indartato-Yudi Sumbogo yang telah masuk untuk sementara menjadi arsip KPU. Pasangan yang diusung Partai Demokrat ini mendaftarkan diri pada Senin, 27 Juli 2015.
Sedianya pasangan ini akan ditantang Suyatno-Effendi Budi Wirawan yang mendaftar pada hari terakhir. Namun KPU menyatakan berkas calon yang diusung Koalisi Pacitan Bersatu—terdiri atas PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan Partai Golkar—ini dianggap tidak memenuhi syarat.
Sebab, dari lima partai anggota Koalisi, hanya tiga yang meneken dukungan, yaitu PDI Perjuangan, PAN, dan Hanura. Adapun Gerindra dan Golkar tidak menandatangani dukungan serta absen saat pendaftaran pasangan calon tersebut ke KPU.
Selain faktor tidak lengkapnya pernyataan berkas dukungan, calon wakil bupati Effendi Budi Wirawan, yang Ketua Golkar Pacitan, tidak ikut datang ke KPU hingga batas akhir pendaftaran pukul 16.00.
Ketidakhadirannya juga tanpa ada surat keterangan dari partai politik maupun instansi yang berwenang. "Tidak ada keterangan juga dari rumah sakit atau dokter apabila yang bersangkutan sakit,” ucap Damhudi.
Kejadian tersebut hampir sama dengan di Surabaya. Haries Purwoko, calon wakil wali kota pendamping calon wali kota Dhimam Abror Djuraid, tiba-tiba menghilang saat mendaftar di KPU Surabaya. Haries, yang sudah berada di KPU bersama Dhimam, pergi tanpa pamit.
NOFIKA DIAN NUGROHO