TEMPO.CO, Makassar - Din Syamsuddin menjamin Muktamar Muhammadiyah Ke-47 berlangsung mandiri, independen dan bebas intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari partai politik. Termasuk dalam proses pemilihan calon anggota pengurus pusat serta Ketua Umum PP Muhammadyah periode 2015-2020.
“Kader-kader Muhammadiyah punya keteguhan untuk mengedepankan gerakan dakwah bagi umat, sehingga intervensi dari luar tidak akan mempan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pada konferensi pers jelang muktamar di Makassar, Minggu, 2 Agustus 2015.
Din menyadari adanya upaya dari pihak tertentu untuk mengganggu ketentraman umat Muhammadiyah, terutama pada momen penting seperti muktamar yang merupakan agenda lima tahunan.
Din menyebutkan akhir-akhir ini sayup-sayup mendengar ada upaya segelintir tokoh partai politik untuk menyusupi muktamar. Caranya dengan mendekati serta mendukung calon-calon tertentu pada pemilihan anggota pengurus pusat.
Namun itu tidak akan berpengaruh, katanya, sebab kader Muhammadiyah dianggap memiliki karakter independensi yang kuat. Dengan modal itu, kader dengan mudah mendeteksi jika ada tokoh yang menjadi titipan dari luar.
Menurut Din, Muhammadiyah sebagai salah satu ormas muslim terbesar di Indonesia memang menjadi daya tarik tersendiri bagi partai politik.
Banyaknya jumlah kader yang tersebar di seluruh provinsi merupakan potensi besar untuk meraup dukungan suara pada pemilihan umum. Karena itu, parpol berlomba-lomba meraih perhatian bahkan menyusupi.
“Ada juga yang terpengaruh dan berubah ideologis. Kita tak menafikan itu. Tapi secara umum Muhammadiyah dijamin merdeka dan netral,” ujarnya.
AAN PRANATA