TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama As'ad Said Ali menyatakan bersedia maju sebagai calon Ketua Umum PBNU melawan tiga kandidat lain di Muktamar NU Ke-33. Said yakin dicalonkan oleh muktamirin pendukungnya.
"Ya, benar, saya satu yang dicalonkan," kata As'ad lewat pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 2 Agustus 2015.
Baca Juga:
As'ad sempat urung mencalonkan diri karena ogah bersaing dengan inkumben Ketua Umum Said Aqil Siroj. Namun As'ad akhirnya turut meramaikan bursa pemilihan Ketua Umum PBNU.
Ia mengatakan pihaknya tak perlu secara resmi mencalonkan diri karena optimistis mendapat dukungan dari muktamirin. "Ini NU, bukan partai politik, jadi tidak perlu mendaftarkan," ucapnya. "Pada saatnya, muktamirin sendiri yang mengajukan nama untuk dicalonkan, karena saya pernah presentasi visi-misi," ujar mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Kehadiran As'ad dalam pencalonan justru sempat memicu kabar mundurnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid (Gus Solah). Kabar pengunduran diri Gus Solah ini didengar istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. "Pak As'ad maju, sehingga Gus Solah mundur," tutur Sinta. Namun Gus Solah menampik kabar tersebut.
Sejauh ini, beberapa nama yang maju dalam pemilihan Ketua Tanfidziyah PBNU adalah inkumben Said Aqil Siradj, As'ad Ali, Solahuddin Wahid, dan Muhammad Adnan (mantan Ketua NU Jawa Tengah). Pemilihan akan digelar pada hari terakhir Muktamar, Kamis, 6 Agustus 2015.
PUTRI ADITYOWATI