TEMPO.CO, Jombang - Kubu calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj tak gentar diserang isu Syiah. Mereka percaya para muktamirin tak mudah terprovokasi isu seperti itu.
Juru bicara tim pemenangan Said Aqil Siraj, KH Akhmad Said Asrori, mengatakan, soal Syiah bukanlah isu baru untuk menyerang calonnya. Dia menegaskan tuduhan tersebut jauh dari kebenaran dan tak bisa dibuktikan. “Saya beberapa kali mengikuti ceramah beliau dan tak ada tanda-tanda ajaran Syiah,” kata Asrori kepada Tempo di Jombang, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Rais Syuriah PCNU Magelang ini menambahkan, tak perlu membuat klarifikasi ataupun bantahan atas isu tersebut. Dia justru mempercayai para muktamirin yang akan mengikuti pemilihan ketua tanfidiyah tak akan mudah terprovokasi untuk membuat pilihan yang benar.
Isu Syiah ini menyebar di kalangan muktamirin sejak hari pertama pembukaan Muktamar ke-33 NU di Jombang. Sejumlah muktamirin mengaku mendapat kabar adanya hubungan yang kuat antara Said Aqil Siraj dan kelompok Syiah.
Bagi warga NU, isu seperti ini sangat sensitif mengingat paham tersebut sama sekali bertolak belakang dengan prinsip NU. “Isu ini santer lagi menjelang muktamar,” kata Ahmad Subakir, ketua PCNU Kota Kediri.
Dia tak begitu memusingkan isu-isu seperti itu yang selalu terjadi menjelang pemilihan ketua tanfidiyah. Namun, dia tak menjamin sikap yang sama dilakukan muktamirin lain yang akan menggunakan hak pilih mereka.
Said Aqil Siraj menyatakan bersedia melanjutkan kepemimpinan NU periode lima tahun ke depan. Sebelum pelaksanaan muktamar, sikap tersebut telah disosialisasikan ke sejumlah ulama dan pondok pesantren. Beberapa pondok pesantren di Mataraman pun menyatakan siap mengusung Said Aqil kembali dalam Muktamar Jombang.
HARI TRI WASONO