TEMPO.CO, Jombang - Pondok Pesantren Tebuireng menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur.
Ketua Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Lukman Hakim mengatakan Tebuireng sebagai salah satu tempat yang akan digunakan untuk Muktamar NU ke-33 telah siap. “Pondok kami akan digunakan 804 peserta muktamar yang bertugas dalam komisi rekomendasi,” kata Lukman, Jumat, 31 Juli 2015.
Baca Juga:
Pengurus pondok telah menyiapkan lima gedung di pondok pusat, tiga gedung di pondok putri, dan gedung Madrasatul Qur’an. Panitia muktamar dan pengurus pondok telah menyiapkan 1.000 kasur bagi para peserta muktamar yang menginap di asrama santri. “Santri sudah libur sejak Ramadan dan akan masuk kembali setelah muktamar selesai,” ujar Lukman.
Pondok Pesantren Tebuireng memiliki berbagai lembaga pendidikan formal maupun informal mulai dari sekolah tingkat dasar, menengah, dan atas serta perguruan tinggi.
Pondok Pesantren Tebuireng. Pondok ini didirikan salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, pada 26 Rabiul Awal, 1317 Hijriah, atau 3 Agustus 1899 Masehi, di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang.
Sebagai pendiri NU, KH Hasyim melahirkan anak dan cucu yang tidak hanya memberi kontribusi besar bagi NU melainkan juga bagi bangsa Indonesia. Salah satu putra KH Hasyim, KH Wahid Hasyim, merupakan Menteri Agama pertama Indonesia. Karisma KH Hasyim dilanjutkan cucunya atau anak KH Wahid, KH Abdurahman Wahid, yang akrab dipanggil Gus Dur.
ISHOMUDDIN