TEMPO.CO, Jakarta - Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Salahudin Wahid, atau akrab dipanggil Gus Solah, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pertemuan itu dilakukan Kamis sore tadi selama 30 menit dan dilakukan tertutup.
"Ya benar, saya tadi bertemu dengan Presiden, melaporkan perkembangan menjelang muktamar," kata Gus Soleh saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Juli 2015. "Kami membicarakan hal-hal tentang kenegaraan serta kaitannya dengan NU."
Gus Soleh mengatakan poin penting pertemuan itu juga melaporkan perkembangan pembangunan museum K.H. Hashim Asyari di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Karena pembangunannya menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara, sehingga harus dilaporkan kepada Presiden. "Dan meminta prioritas agar pembangunannya tahun depan selesai."
Dalam pertemuan itu, kata Gus, Jokowi tidak banyak menyinggung soal pencalonannya menjadi Ketua Umum PBNU. "Ya tidak secara spesifik dan secara terucap beliau mendukung. Kalau pun beliau mendukung saya, pastinya tidak akan saya ucapkan di sini."
Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 akan diselennggarakan di Jombang, Jawa Timur, pada 1-5 Agustus 2015. Beberapa nama yang akan bertarung memperebutkan kursi di antaranya adalah Said Aqil Siradj (Ketua Umum NU saat ini) dan Muhammad Adnan (mantan Ketua NU Jawa Tengah).
REZA ADITYA