TEMPO.CO, Karawang - Pakar lingkungan hidup Universitas Indonesia memprediksi, dalam 20 tahun mendatang, pesisir di Kabupaten Karawang akan tenggelam. “Jika tidak segera ditangani, banyak sawah di tepi laut akan tenggelam,” ujar Jatna Supriatna, Kepala Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia, di gedung Singaperbangsa, kompleks pemerintah daerah Karawang, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut Jatna, permukaan tanah di Kabupaten Karawang relatif rendah. “Hanya satu meter di atas permukaan laut,” kata dia.
Karena itu, Jatna menyarankan Pemerintah Kabupaten Karawang segera membuat perencanaan untuk menangani masalah tersebut. "Kita jangan menabung masalah di masa depan," ujar dia.
Abimanyu T. Alamsyah, pakar ketinggian air laut dan mitigasi Universitas Indonesia, mengatakan bahwa naiknya permukaan air laut diakibatkan oleh pemanasan global. “Karawang mempunyai garis pantai sepanjang empat mil. Selain itu banyak terjadi degradasi tanah, kerusakan hutan mangrove dan alih fungsi lahan,” kata Abimanyu di tempat yang sama.
Ia mengatakan, jika masalah itu dibiarkan, dalam 20 sampai 30 tahun lagi, permukaan laut akan naik lima meter. “Jika laut meluas, maka daratan Karawang akan menyempit, Karawang akan kehilangan sumber daya daratan,” ujar Abimanyu.
Abimanyu menyarankan Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menghentikan alih fungsi lahan. “Jangan sampai ada lagi penebangan mangrove dan pembangunan tambak-tambak yang tidak teratur,” kata Abimanyu.
Ia juga menyarankan Pemerintah Kabupaten Karawang membuat peraturan daerah berbasis penghijauan. “Industri di Karawang juga harus membayar kompensasi lingkungan setiap bulan. Selain itu mereka harus menyediakan CSR untuk biaya pelestarian alam dan lingkungan,” ujar Abimanyu.
Pelaksana tugas Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menyambut baik masukan dari para pakar lingkungan ini. “Kerja sama ini akan menjadi pengetahuan baru bagi kami. Sehingga menjadi bahan dasar membentuk kebijakan pemda. Mudah-mudahan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan di Kabupaten Karawang,” ujar Cellica.
HISYAM LUTHFIANA