TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mewajibkan semua sekolah melaksanakan upacara bendera hari Senin. "Hal ini bisa mendidik kedisiplinan siswa," katanya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari ini, Senin, 27 Juli 2015.
Anies menjelaskan, dengan melakukan upacara, siswa dapat belajar memimpin dan juga dipimpin. Maka dia mengimbau pihak sekolah agar membuat jadwal piket yang memastikan para siswa bergiliran secara merata menjadi petugas upacara. "Agar semua siswa bisa merasakan menjadi petugas upacara," ujarnya. Hal itu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi para siswa dan melatih kepemimpinan mereka.
Pagi ini, Menteri Anies bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menghadiri upacara bendera hari pertama sekolah tahun ajaran 2015/2016 di SD Negeri Lebak Bulus 01, 06, dan 07. Mereka ikut menyanyikan Indonesia Raya dan lagu Sorak Sorai Bergembira dalam upacara.
Menurut Hamid Muhammad, banyak sekali manfaat yang bisa diambil dalam kegiatan upacara bendera. Bagi para murid, ajang ini bisa menjadi tempat berkumpul dengan teman kelas lain. "Mereka menjadi bisa belajar guyub dan kebersamaan di luar kelas."
Para murid pun setelah upacara bisa bergurau bersama dan semakin mempererat hubungan pertemanan mereka. "Hal itu memupuk rasa sosial dan solidaritas murid," ucap Hamid.
Selain itu, menurut Hamid, kepala sekolah bisa menjadikan kegiatan mingguan ini sebagai ajang interaksi dengan masyarakat di lingkungan sekolahnya. "Dalam pidatonya, kepala sekolah bisa saja mengumumkan acara atau kegiatan sekolah apa saja yang hendak ditargetkan setiap sekolah."
Masyarakat di lingkungan sekolah pun bisa belajar tentang Indonesia dan terus menghafal lagu Indonesia Raya. Pada akhir upacara, peserta upacara diminta menyanyikan lagu daerah. "Kan, jadi hafal lagu Indonesia Raya dan lagu daerah Indonesia. Hal itu bisa meningkatkan wawasan kebangsaan," tuturnya.
Hamid menambahkan, menurunnya jumlah pelaksanaan upacara bendera setiap Senin bermula sejak pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. "Saat itu upacara bulanan setiap tanggal 17 ditiadakan. Sayang, banyak yang berpikir tidak usah lagi ada upacara Senin."
Menurut Hamid, masih banyak sekolah swasta yang enggan melakukan upacara bendera hari Senin. Banyak pula sekolah negeri yang tidak melakukan upacara mingguan itu. Alasannya, lama-lama upacara bendera hanya seperti seremonial semata.
MITRA TARIGAN