TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan dilibatkan dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru (ospek) tahun depan. "Tentara mengajarkan bagaimana mereka memiliki rasa membela negara. Ini bukan militerisme ya," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir pada acara halalbihalal Partai Kebangkitan Bangsa, Minggu, 26 Juli 2015 di Jakarta.
Nasir telah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Dia meminta Kodam di berbagai daerah dapat bekerja sama dengan para rektor dalam kegiatan ospek tahun depan.
Untuk kegiatan ospek tahun 2015, Nasir yang mantan Rektor Universitas Diponegoro menginstruksikan agar tidak ada kegiatan perpeloncoan.
Menurut dia, ospek harus bisa menjadi kegiatan yang mengenalkan mahasiswa baru tentang kampus. Ia meminta agar pada ospek 2015 ada tambahan materi yang diajarkan kepada mahasiswa, yaitu memperkenalkan wawasan kebangsaan. "Ini bagian dari revolusi mental," katanya.
Pada materi ini diharapkan mahasiswa akan memiliki rasa kepedulian terhadap bangsa. "Agar mereka bisa memiliki rasa bela negara," katanya.
Bila masih ada ospek dengan tindakan perpeloncoan, Nasir tidak segan-segan memberikan tindakan. Bila siswa senior melakukan perpeloncoan, rektor akan memberikan hukum. "Bila perpeloncoan dilakukan atas perintah rektor, rektor akan kami beri sanksi karena indisipliner," kata Nasir.
Pelaksanaan ospek atau MOS seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa dan mahasiswa baru. Sebab, dalam ajang tersebut biasanya mereka diminta untuk membawa barang dan melaksanakan tugas tertentu. Bahkan beberapa kali sempat terjadi kekerasan di ajang tahunan tersebut.
MITRA TARIGAN