TEMPO.CO, Blitar - Anna Luthfie, adik kandung bekas politikus Demokrat Anas Urbaningrum, mengumumkan pencalonannya sebagai Bupati Blitar periode 2015–2020. Anna mengaku mendapat dukungan penuh koalisi tiga partai besar untuk melawan Wakil Bupati Blitar Rijanto.
Anna mengatakan dia akan didampingi legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Wahono, dalam pencalonan ini. Anna menduduki posisi calon bupati, sedangkan Guntur sebagai wakilnya. “Kita pasti akan mendaftar ke KPU,” kata Anna, Senin, 27 Juli 2015.
Keputusan ini disampaikan Anna setelah mendapat kepastian dukungan dari tiga partai besar di Kabupaten Blitar. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan. Saat ini tim pemenangan Anna bahkan sudah memasang baliho kampanye di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Blitar.
Pencalonan Anna dalam pemilihan kepala daerah ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya Anna pernah menjajal peruntungan sebagai calon Wakil Bupati Tulungagung meski kandas dengan perolehan suara tak begitu besar.
Saat ini Anna Lutfie menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia (Perindo), partai politik bentukan bos MNC Group Hary Tanoesudibjo. Di partai baru ini, Anna menduduki posisi Ketua Bidang Pemuda dan Pemilih Pemula. Sebelumnya Anna juga tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009–2014.
Sedangkan wakilnya Guntur Wahono yang masih aktif sebagai legislator DPRD Kabupaten Blitar pernah menjabat Ketua DPRD periode 2009–2014 dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar. Pengalamannya yang panjang di partai dan legislatif diharapkan menjadi penyeimbang mesin politik Anna. “Kita mengusung slogan kampanye Darah Muda untuk Blitar Lebih Sejahtera,” kata Anna.
Rencana pencalonan Anna Luthfie ini memupus kekhawatiran munculnya calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Blitar. Sebelumnya nyaris tak ada partai politik yang mengumumkan calon selain pasangan inkumben Rijanto-Marheinis Urip Widodo yang diusung PDIP.
Sementara koalisi Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional hingga kini juga tak kunjung bersikap.
Komisioner KPU Kabupaten Blitar Masrukin mengatakan jika hingga hari terakhir pendaftaran nanti belum ada satupun pasangan calon yang mendaftar atau hanya ada satu, KPU akan memperpanjang masa pendaftaran hingga tiga hari lagi. "Kalau memang tetap satu pasangan, maka pilkada akan ditunda tahun 2017. Namun semoga itu tidak terjadi," katanya.
HARI TRI WASONO