TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Rudolf Patrige mengatakan akhirnya dua tersangka kerusuhan Tolikara, yakni AK, 26 tahun, dan JW, 31 tahun, mengaku bersama empat rekan mereka dan anggota massa lainnya menyerang warga yang beribadah di Karubaga, Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015. Hal tersebut terungkap dalam pemeriksaan oleh penyidik di Polda Papua.
Empat rekan kedua tersangka itu saat ini masih diburu. “Keempat orang rekan AK dan JW itu yakni, pertama, mahasiswa berinisial WW. Yang kedua berinisial YW. Terus yang ketiga identitas atau namanya belum diketahui. Lalu yang keempat seseorang berinisial YY yang belum diketahui identitasnya secara lengkap," kata Patrige kepada wartawan di Markas Polda Papua, Kota Jayapura, Senin, 27 Juli 2015.
Menurut Patrige, hingga saat ini penyidik Polda Papua telah memeriksa 68 saksi, yang 31 di antaranya merupakan polisi, 24 korban kerusuhan, dan 11 warga sipil.
"Dalam penyidikan, semua pihak yang ada dalam kejadian ini bisa saja akan direposisi kembali untuk dilihat lagi peran mereka masing-masing," kata Patrige.
Dari data yang didapat Tempo, AK dan JW ditangkap pada Kamis, 23 Juli 2015, sekitar pukul 17.00 WIT di Karubaga, Tolikara. Keesokan harinya, mereka diterbangkan ke Polda Papua di Kota Jayapura. Kini keduanya masih ditahan di Rumah Tahanan Polda Papua.
"Kami mengambil alih kasus ini, sebab termasuk kasus besar. Dalam penyidikannya, kami juga dibantu Mabes Polri Jakarta," kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende, Jumat, 24 Juli 2015.
Bentrokan terjadi pada Jumat pagi, 17 Juli 2015, ketika puluhan orang yang diduga anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer 1702-11/Karubaga. Mereka berdalih telah memberitahu agar ibadah Lebaran tak dilaksanakan di daerah tersebut karena berbarengan dengan acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani pemuda GIDI.
Polisi yang mengamankan lokasi salat Id sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun massa mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan satu musala di sekitar lapangan habis terbakar. Seorang korban tewas dan belasan lainnya luka-luka terkena peluru.
CUNDING LEVI