TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Saan Mustopa memutuskan untuk maju sebagai bakal calon Bupati Karawang, Jawa Barat, dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Namun pencalonan Saan tidak melalui Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya (mencalonkan diri) dari Gerindra, Golkar, dan NasDem," kata Saan saat dihubungi, Sabtu, 25 Juli 2015. Saan yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat mengaku telah mengantongi surat rekomendasi dari Partai Gerindra.
Saan mengatakan keputusannya maju dengan "meminjam bendera" partai lain tidak terlepas dari Partai Demokrat yang mendukung Cellica Nurrachadiana, pelaksana tugas Bupati Karawang yang juga maju dalam pilkada. Cellica sebelumnya menggantikan bupati Ade Swara yang non-aktif karena terbukti terlibat dalam kasus korupsi.
Saan mengaku telah menyampaikan perihal rencana pencalonannya kepada petinggi Partai Demokrat. Namun sampai hari ini belum ada respons. Pengurus DPP juga belum menyampaikan apakah dirinya harus mundur dari jabatan partai. "Sampai hari ini saya masih di Demokrat," ujar dia.
Anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat ini mengaku pasrah jika akhirnya tidak mengantongi surat rekomendasi dari Demokrat. "Kalaupun tidak secara tertulis dalam bentuk rekomendasi, ya saya minta dukungan moral saja," kata dia.
Saan akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum pada Minggu, 26 Juli 2015, bertepatan dengan hari pertama pendaftaran calon kepala daerah. Dia menyatakan siap melepas jabatan legislator, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi yang menyebutkan bahwa anggota DPR, DPD, dan DPRD harus mundur apabila mencalonkan sebagai kepala daerah. "Itu kan konsekuensi. Undang-undang harus kita patuhi."
Mengenai keanggotaan dan kepengurusan di Demokrat, Saan menyerahkan sepenuhnya kepada partai. Dia mengaku siap jika diharuskan mundur. "Ya kalau memang partai meminta itu ya tidak ada masalah," kata dia. "Kalau saya sih tetap berharap menjadi bagian dari Demokrat."
MAHARDIKA SATRIA HADI