Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Insiden Tolikara: Polda Papua Bantah Kurang Personil, tapi...

Editor

Febriyan

image-gnews
Perenus Wanimbo, 28 tahun, salah satu dari 11 orang korban tertembak rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Perenus yang menderita tertembak di bagian betis kanan, kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua. Tempo/Cunding Levi
Perenus Wanimbo, 28 tahun, salah satu dari 11 orang korban tertembak rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Perenus yang menderita tertembak di bagian betis kanan, kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua. Tempo/Cunding Levi
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende membantah anggapan bahwa pecahnya kerusuhan di Tolikara karena pihaknya kekurangan personel. Namun Yotje mengakui bahwa anak buahnya kurang mengantisipasi situasi yang berkembang. "Personel sebenarnya cukup. Kejadian kemarin karena kurang antisipasi saja," kata Yotje Mende, Kamis, 23 Juli 2015.

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menyatakan kurangnya personel kepolisian saat insiden Tolikara terjadi. Kepolisian hanya menempatkan 42 petugas di lokasi tempat diadakannya dua kegiatan keagamaan berbeda.

Soal jumlah personel, Yotje menuturkan jumlah tersebut cukup. Menurut dia, Tolikara adalah kota kecil yang sudah memiliki personel pengamanan cukup. Sehari-hari pun, tak pernah ada konflik antara umat Islam dan jemaat gereja setempat. "Kerukunannya sangat bagus sekali di Papua. Situasi kemarin itu situasional yang tak disangka," ujarnya.

Dia mengakui bahwa polres dan pemda setempat kurang mengantisipasi kemungkinan pecahnya konflik, mengingat kerukunan antarumat beragama di daerah itu selama ini terjalin baik. Personel kepolisian yang ditempatkan pun tak terlalu banyak, meski ada dua kegiatan keagamaan berbeda, yaitu pelaksanaan shalat id dan seminar internasional jemaat GIDI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yotje menuturkan kerusuhan itu terjadi secara spontan. Umat Islam yang sedang melaksanakan shalat id didatangi jemaat GIDI yang hendak protes karena salat tetap dilaksanakan. Sebelumnya, GIDI telah mengeluarkan edaran berisi imbauan untuk tak melakukan salat id karena ada kegiatan seminar internasional. Protes itu pun berujung pada kerusuhan.

Terkait dengan kerusuhan ini, Polda Papua telah menetapkan dan menangkap dua tersangka. Dua pria ini dianggap telah melakukan provokasi yang berujung pada kerusuhan. Mereka kini sudah diamankan dan akan dibawa menuju Jayapura.

NINIS CHAIRUNNISA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

Logo Istaka Karya. istimewa
2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.


TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.


Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.


Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma
Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.


10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

Polisi berjaga-jaga setelah demo ratusan mantan karyawan PT.Freeport Indonesia yang terkena PHK karena polemik KK dan IUPK berakhir rusuh di Check Point 28, Mimika, Papua, 19 Agustus 2017. TEMPO/Hans Arnold
10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.


Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.


Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.


Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma
Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.


Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

17 Januari 2018

Anak-anak bermain di Kampung Asmat, distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, akhir pekan lalu. Masyarakat Papua berencana akan menggelar Kongres Papua III pada 16-19 Oktober 2011 mengangkat tema
Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.


Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

27 Desember 2017

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafly Amar. ANTARA/Didan
Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018