TEMPO.CO, Jakarta - Faturahman, 15 tahun, remaja asal Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, tewas karena luka parah di perut akibat ditusuk sebilah pisau oleh MZ, 17 tahun. MZ tidak lain kakak kandung Faturahman yang sedang berkelahi dengan Sahdan Gurning, ayah kandungnya. Perkelahian itu terjadi gara-gara Sahdan sering menegur pelaku yang sering main game online di warnet.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bogor Selatan Ajun Komisaris Puji Astono mengatakan, peristiwa pertengkaran antarkeluarga yang mengakibatkan satu orang tewas tersebut terjadi pada Rabu dinihari, 22 Juli 2015. "Saat itu pelaku ditegur dan dimarahi oleh orang tuanya karena selalu bermain game online di warnet hingga larut malah bahkan pulang pagi," kata dia Kamis pagi, 23 Juli 2015.
Tidak terima dan kesal dibentak-bentak oleh orang tuanya, pelaku langsung ke dapur dan mengambil sebilah pisau dan mengacung-acungkannya pada ayah kandungnya tersebut, "Bahkan pelaku dan bapaknya itu sempat terlibat perkelahian dan pisau pelaku sempat mengenai tangan dan tubuh ayahnya hingga terluka," kata dia.
Mengetahui kejadian tersebut, Faturahman, adik pelaku pun terbangun dari tidurnya dan berusaha melerai serta merebut pisau dari tangan pelaku, "Kakak dan adik itu sempat rebutan pisau, dan akhirnya pisau dapur tersebut menancap pada perut adiknya dalam kondisi dipeluk pelaku," kata Puji.
Korban yang tertancap pisau dapur di perutnya itu langsung tersungkur, karena terlalu banyak darah yang keluar dan luka yang cukup parah akhirnya korban pun meninggal dunia, "Ayah korban yang dalam kondisi terluka akhirnya merebut pisau tersebut dari tangan pelaku yang masih menancap di perut, bahkan sempat melukai pelaku," kata dia.
Kondisi yang cukup gaduh ditambah teriakan histeris ibu korban pun membangunkan warga sekitar dan langsung mendatangi rumah korban, "Ayah dan kedua anak kandung tersebut semuanya mengalami luka akibat senjata tajam itu langsung dibawa ke rumah sakit," kata Puji.
Namun saat dibawa ke rumah sakit, Faturahman sudah tidak bernyawa, sedangkan MZ dan ayah kandungnya langsung mendapatkan perawatan di RSUD Ciawi, "Korban tewas langsung dilakukan otopsi dan jenazahnya langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," kata dia.
Puji mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang saksi di antaranya ibu korban, dan tiga orang warga sekitar, untuk mengetahui motif sebenarnya, "Ibu korban sudah kami minta keterangan, sedangkan sang ayah dan anaknya yang menjadi pelaku penusukan belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat," katanya.
M. SIDIK PERMANA