Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kondisi Pengungsi Rusuh Tolikara di Wamena  

image-gnews
Ilustrasi warga Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, awal Desember 2014. TEMPO/Cunding Levi
Ilustrasi warga Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, awal Desember 2014. TEMPO/Cunding Levi
Iklan

TEMPO.CO, Wamena - Ratusan orang mengungsi akibat kerusuhan antarwarga di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua pada Jumat 17 Juli 2015. Warga mengungsi bukan hanya karena alasan keamanan, melainkan karena tempat tinggalnya telah habis terbakar.

Koordinator Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Jayawijaya, Papua, Hamdani mengatakan sebagian pengungsi memilih tetap di Tolikara, sisanya menjauhi lokasi konflik menuju Wamena.

"Pengungsi masih tersebar, belum ada satu penampungan sehingga mayoritas menumpang di rumah-rumah warga di Wamena," kata Hamdani saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Juli 2015.

Kerusuhan yang terjadi bertepatan dengan hari raya Idul Fitri pekan lalu, berawal dari protes jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) atas penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer (Makoramil). Lapangan tersebut berdekatan dengan pemukiman warga, kios,  musala, dan gereja. Saat itu jemaat GIDI-- jemaat Kristen mayoritas di Tolikara-- tengah menyelenggarakan kebaktian kebangunan rohani.

Tak lama setelah protes berlangsung, polisi mengeluarkan tembakan ke arah jemaat GIDI. Sebelas jemaat terluka, dan satu orang tewas. Massa dari jemaat GIDI mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan sebuah masjid terbakar. Umat muslim yang sedang melakukan salat membubarkan diri karena takut menjadi korban.

Baca juga:
EKSKLUSIF: Pengakuan Mengejutkan Pengonsep Surat Edaran Gidi
Begini Penuturan Shintya Ihwal Para Penculiknya
Pembunuhan Nurbaety Terkait Berita? Ini Analisa Pakar

Hamdani mengatakan sebagian besar warga mengungsi di Wamena sejak Juat malam. "Saat itu, ada bantuan mobil dan pesawat TNI mengangkut warga ke Wamena," kata Hamdani. Selama lima hari terakhir, mereka menumpang di rumah warga di Gang Nirwana, Wamena.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari 26 kepala keluarga yang telah ditemui BSMI, hanya ada satu warga sakit akibat trauma. Selebihnya, dalam keadaan sehat meskipun kekurangan sandang. "Mereka bertahan dalam keadaan seadanya. Tak ada yang terbawa selain baju yang dipakai," kata Hamdani.

Kemarin, BSMI dan Bazda Wamena menyerahkan bantuan sebesar Rp 1,750 juta per kepala keluarga. Meski begitu, masih banyak warga yang belum mendapatkan santunan.

Kementerian Sosial mencatat terdapat 153 jiwa dari 38 kepala keluarga menjadi korban akibat kerusuhan ini. Selain di Wamena, sebagian warga mengungsi di belakang kantor Koramil dan Polres Tolikara. Hingga kini, berbagai pihak telah mengirimkan bantuan ke Tolikara berupa makanan, pakaian dan juga uang tunai. Kapolda Papua memberikan bantuan uang sebesar Rp 30 juta, Pangdam XVII Cenderawasih senilai Rp 30 juta, Kapolri dan Bupati Tolikara masing-masing Rp100 juta.

Bupati Usman G. Wanimbo berharap Tolikara segera pulih dari peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Jumat pekan lalu. “Kios yang rusak itu milik warga muslim dan Kristen. Kami ada rencana membangun kembali secara permanen sehingga aktivitas warga kembali pulih,” kata dia.

Para pengungsi berencana kembali ke Karubaga Tolikara jika program itu tak segera terealisasi. Mereka memilih berdikari. "Mereka akan memilih kembali dan bangun rumah sendiri. Mereka tidak takut konflik," kata Hamdani.

PUTRI ADITYOWATI | MARIA RITA HASUGIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

5 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

Sebanyak 13 prajurit TNI tersangka penganiayaan warga di Papua akan mendapat hukuman yang berbeda, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

7 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

9 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

1 hari lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

2 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

3 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

3 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,