TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komite Umat untuk Tolikara Papua, Mustofa Nahra Wardaya, mengatakan delapan orang Tim Pencari Fakta diberangkatkan ke Tolikara untuk membantu mengungkap kasus pembakaran tempat ibadah muslim.
"Hari ini (kemarin) mereka berangkat dan ke lokasi pembakaran untuk membantu mengungkapkan kasus ini," kata Mustofa ketika dihubungi, Selasa, 21 Juli 2015.
Menurut Mustofa, Tim itu diketuai oleh Fadlan Garamatan. Sedangkan, tujuh orang lainnya berasal dari pelbagai keilmuan seperti forensik dan pemerintahan.
Terbentuknya Tim Pencari Fakta dan Komite, Mustofa menjelaskan, merupakan hasil pertemuan antara tokoh-tokoh Islam pada 19 Juli lalu. Di antaranya ialah Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, dan Muhammad Zaitun Rasmin. "Ini bukan tim bentukan pemerintah," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, menurut Mustofa, dibahas informasi yang simpang siur ihwal kejadian di Tolikara. "Terkesan ada pembelokan opini dan mengadu domba antara masyarakat, TNI, dan polisi. Juga informasi yang simpang siur soal surat edaran dari GIDI (Gereja Injili di Indonesia), " ujar dia.
Baca Juga:
HUSSEIN ABRI YUSUF