TEMPO.CO, Tegal - Momentum mudik Lebaran dimanfaatkan warga untuk berdagang beraneka macam makanan dan minuman di sepanjang jalur utama pantai utara (pantura) tepatnya di perbatasan Brebes-Tegal, Jawa Tengah. Di wilayah ini terdapat banyak pedagang dadakan di sepanjang jalur utama ini.
Namun, pemudik atau pengendara diminta berhati-hati, karena banyak pedagang musiman ini menjajakan dagangan dengan tarif lebih mahal dari biasanya. Kepala Polisi Sektor Sumurpanggang, Tegal, Jawa Tengah, Komisaris Polisi Usup Sumanang menghimbau para pemudik selalu menanyakan harga makanan atau pun oleh-oleh sebelum membeli. “Biasanya ada pedagang nakal yang memberi harga tidak wajar. Kalau tanya dulu bisa ditawar atau kalau tidak sesuai harganya bisa cari yang lain,” ujarnya Minggu, 19 Juli 2015.
Dia mengatakan, pedagang sering beralasan harga bahan pokok yang melambung menyebabkan harga jual menjadi tinggi. “Kalau harga-harga naik wajar, tapi kadang ada yang pasang harga tidak rasional. Bisa tiga sampai empat kali lipat dari harga normal,” kata Usup.
Berdasarkan pantauan Tempo pedagang yang marak berjualan di sepanjang Jalan Pantura perbatasan Brebes-Tegal adalah pedagang oleh-oleh telur asin dan sate kambing. Untuk telur asin harga yang dipasang beragam, mulai dari Rp 3.000-5.000 per butir. Untuk sate kambing, Warga Tegal menyebutnya sate lusinan, dijual per tusuk seharga Rp 4.000 dan satu porsi berisi dua belas tusuk.
Tempo mencoba membeli satu porsi sate kambing. Disajikan dengan nasi dan lalapan, sate dibandrol dengan harga Rp50 ribu per porsi, harga yang terbilang mahal untuk warung dadakan dipinggir jalan.
Usup mengatakan jika tidak ingin tertipu lebih baik memilih membeli makanan di rumah makan yang mencantumkan menu dan daftar harganya. “Cari rumah makan yang pasti. Biasanya harga yang ditawarkan lebih stabil karena mereka memang usahanya rumah makan, bukan warung makan musiman selama lebaran,” katanya.
VENANTIA MELINDA