TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku terus memantau perkembangan penanganan tanggap bencana cuaca esktrem di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Ia mengatakan, pemerintah telah mengirimkan bantuan untuk warga di sana. Menurut Jokowi, bantuan pemerintah telah dikirim Rabu 15 Juli 2015 ke Wamena. Namun pengiriman ke lokasi bencana alam menghadapi cuaca.
"(Bantuan) sudah di Wamena, pagi tadi saya cek. Tetapi dari Wamena menuju ke puncak, Lanny Jaya memang cuacanya (buruk), mudah-mudahan hari ini bisa sampai," kata Presiden jelang bertolak dari Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh menuju Solo, Jumat 17 Juli 2015.
Jokowi menegaskan, bantuan sebanyak 50 ton itu sudah siap dikirim. Sudah ada pesawat yang siap mengantar dari Wamena ke Lanny Jaya. Ia berharap banduan dapat segera sampai ke penduduk korban bencana alam.
Pada 3 Juli 2015, hujan es melanda kampung-kampung di Distrik Wano Barat, Lanny Jaya. Hal serupa terjadi kembali pada 5 Juli, di mana hujan es yang terjadi selama semalam mengakibatkan penduduk tewas, ternak mati, dan tanaman membusuk.
Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom, Kamis 16 Juli 2015 mengatakan bahwa ia telah membuat surat keputusan yang menyatakan bahwa daerahnya dalam status darurat bencana alam.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Cristian Sohilait, Selasa (14/7), mengatakan, perubahan cuaca itu mengakibatkan suhu daerah sekitar menjadi di bawah nol derajat Celcius. Ia mengatakan, sedikitnya 10 warga meninggal dunia akibat cuaca dingin tersebut. (Baca Cuaca Ekstrem, 10 Warga Tewas Kedinginan di Lanny Jaya Papua)
CUNDING | ANTARA