TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggelandang pengacara kondang Otto Cornelis Kaligis masuk gedung KPK pada pukul 15.45 WIB, Selasa, 14 Juli 2015. OC Kaligis bungkam saat ditanya wartawan.
Salah satu penyidik yang menolak disebut namanya menuturkan OC Kaligis dianggap tak kooperatif saat dipanggil penyidik untuk diperiksa. Kaligis juga disebut kerap memalsukan lokasi keberadaannya saat ditanya penyidik. "Melihat gelagat tidak baik itu, tim melakukan penangkapan," kata penyidik tersebut. (baca:Apa Alasan KPK Memeriksa Gatot Pujo dan OC Kaligis?)
Lima pimpinan KPK belum memberikan keterangan resmi. Mereka tak mengangkat telepon ketika dihubungi Tempo.
Nama OC Kaligis dikaitkan dengan operasi tangkap tangan penyidik KPK di Medan pada 9 Juli 2015. Tim KPK menangkap pengacara bernama Gerry yang disebut bekerja di kantor OC Kaligis; Syamsir Yusfan, panitera sekretaris PTUN Medan; dan dua hakim PTUN Medan bernama Amir Fauzi dan Dermawan Ginting. Duit senilai US$ 15 ribu dan Sin$ 5 ribu menjadi barang bukti yang dibawa tim KPK saat penangkapan.
Berita Terbaru:
Duh, Ditangkap, Vitalia Malah Foto Sama Kapolsek: Ada apa?
Ditahan KPK, OC Kaligis Bicara Soal Gubernur & Suap Hakim
KPK menduga duit itu merupakan uang suap agar majelis hakim memenangkan pihak Gerry, yang bersama-sama OC Kaligis membela Kepala Biro Keuangan Sumatera Utara Ahmad Fuad Lubis dalam persidangan PTUN Medan. Majelis tersebut dipimpin hakim Tripeni dengan Amir dan Dermawan sebagai hakim anggota.
Perkara di PTUN Medan bermula dari penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara atas dugaan korupsi dana bantuan sosial tahun anggaran 2012-2013 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Penyelidikan diambil alih Kejaksaan Agung pada 2013. Namun setelahnya Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara memanggil Fuad lagi untuk penyelidikan kasus yang sama.
Surat panggilan dari Kejati Sumatera Utara itu lantas digugat Fuad ke PTUN Medan karena ia merasa kasus tersebut sudah ditangani Kejaksaan Agung. Pada 7 Juli, gugatan Fuad dikabulkan Tripeni dan kawan-kawan.
Selanjutnya: Kemarin Kaligis seharusnya diperiksa...