TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kota Surabaya Syamsul Arifin membantah kabar bahwa partainya tengah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk bergabung dalam pemilihan kepala daerah Surabaya. PDI Perjuangan telah resmi mengusung calon inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dalam pilkada 2015.
Syamsul menyayangkan pernyataan itu muncul setelah adanya deklarasi koalisi. “Jangan-jangan ini hanya propaganda PDIP untuk menghancurkan PKB Surabaya,” kata Syamsul kepada Tempo, Kamis, 9 Juli 2015.
Syamsul menegaskan, PKB Surabaya sampai saat ini masih solid dan tidak akan terkontaminasi isu yang tidak benar. “Kenapa tidak kemarin-kemarin membuat pernyataan itu? Ini akan memperkeruh suasana."
Menurut Syamsul, PKB Surabaya juga diisukan meminta uang Rp 5 miliar untuk bergabung dengan PDIP. Dia menegaskan, PKB tidak pernah meminta uang untuk membangun koalisi. “Kalau memang kami seperti itu, silakan buktikan saja,” ujarnya.
Ia mengatakan isu itu dikeluarkan hanya untuk memecah Koalisi Majapahit, yang terdiri atas Partai Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, dan PAN yang sudah solid. “Indikasinya memang ke arah sana, agar masyarakat menganggap PKB tidak memiliki komitmen di dalam Koalisi Majapahit,” kata Syamsul.
MOHAMMAD SYARRAFAH