TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku hingga saat ini belum ada komunikasi dengan Presiden Joko Widodo tentang tawaran sebagai menteri. Selain jadi pengajar di sebuah perguruan tinggi, Moeldoko mengaku belum ada rencana pasti seusai pensiun.
Moeldoko memilih menghindar saat dicecar pertanyaan wartawan tentang posisi menteri. "Enggak ada, aduh, sekarang masih pakai pakaian dinas, enggak boleh ngomong apa-apa," kata Moeldoko setelah menghadiri pelantikan Panglima TNI dan Kepala Badan Intelijen Negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.
Menurut Moeldoko, saat ini dia masih berfokus merampungkan pergantian tampuk pimpinan. "Nanti ada serah-terima jabatan. Legalnya sekarang di Presiden, formalnya nanti di upacara," ujarnya.
Jenderal Gatot Nurmantyo dan Sutiyoso resmi menjabat sebagai Panglima TNI dan Kepala BIN. Keduanya dilantik di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo hari ini.
Moeldoko menjabat Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Sebelumnya, alumnus terbaik Akademi Militer 1981 itu menjabat Kepala Staf Angkatan Darat dalam waktu singkat, yakni 20 Mei-30 Agustus 2013.
Moeldoko akan pensiun mulai 1 Agustus 2015. Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengaku akan menghabiskan masa tuanya sebagai dosen. Pilihan karier Moeldoko memang wajar. Sebab, pria kelahiran 1957 itu punya gelar doktor jurusan administrasi negara di Universitas Indonesia.
Semakin menguatnya isu perombakan kabinet, nama Moeldoko memang santer disebut-sebut akan mengisi salah satu posisi menteri. Posisi yang sering dikaitkan dengan Moeldoko adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
FAIZ NASHRILLAH